Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2013, 16:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Tanah Abang, Muhammad Yusuf Muhi atau Bang Ucu, mengklaim tidak ada warga Tanah Abang yang menjadi preman dan mengutip uang dari para pedagang kaki lima (PKL).

"Saya rasa preman enggak ada, itu adalah (warga) dari luar," kata Ucu seusai buka bersama Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah, Senin (6/8/2013) malam.

Kalaupun ada preman, dia berjanji akan turun tangan menghapus pengutip uang pedagang kecil itu. Menurutnya, keberadaan preman di Tanah Abang hanyalah kerjaan pihak-pihak yang ingin menjelek-jelekkan Tanah Abang.

Dewan penasihat Ikatan Keluarga Besar Tanah Abang (IKBT) itu juga mengatakan, sekecil-kecilnya pemuda Tanah Abang, semiskin-miskinnya orang Tanah Abang, masih bisa berdagang kambing atau menjadi jagal kambing.

"Kalau dikatakan banyak preman Tanah Abang, (itu) bohong. Apa artinya jadi polisi? Tangkep-tangkepin saja itu yang enggak benar," kata Ucu.

Pada Kamis (1/8/2013), Polda Metro Jaya meringkus 48 preman yang beroperasi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat salah seorang dari mereka digeledah polisi, ditemukan uang sejumlah Rp 1,65 juta di kantongnya. Pria itu mengaku bahwa uang tersebut hasil pungutan dari sopir dan sebagai juru parkir selama setengah hari operasi. Di kawasan Tanah Abang, dia menjadi juru parkir liar. Dia juga menjadi timer kopaja.

Harian Warta Kota menyebutkan, dalam sepekan terakhir, para preman bisa mengumpulkan setidaknya Rp 3 juta dari pedagang kaki lima. Jumlah tersebut didapat dalam dua periode, Rp 1,5 juta sebelum Lebaran dan separuhnya lagi seusai Idul Fitri.

Jumlah preman di kawasan Tanah Abang diperkirakan sekitar 300 orang. Pada Lebaran kali ini, mereka akan mendapat bagian Rp 3 juta sampai Rp 10 juta per orang sebagai "tunjangan hari raya" tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com