Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, MR mendengar satu letupan seperti bunyi tembakan terjadi sebelum kaca di halte tersebut kemudian hancur.
"Saat saksi sedang duduk jaga di dalam halte terdengar letusan seperti suara senjata (sebanyak) satu kali," kata Rikwanto melalui pesan singkatnya, Jumat pagi.
MR yang mendengar bunyi letusan tersebut secara refleks melihat kondisi kaca halte bus transjakarta yang sudah dalam keadaan pecah dan retak. Pada saat itulah, MR mengaku sekilas melihat kendaraan seperti minibus melintas.
"Kendaraan yang terakhir melintas sekilas mirip minibus. Setelah (saksi) ditanya, lebih spesifik mirip Fortuner warna hitam (dan) berada di jalur cepat mengarah Cawang," ujar Rikwanto.
Kasus penembakan setelah perayaan Lebaran mengingatkan kejadian serupa pada beberapa halte bus transjakarta yang juga terjadi pada waktu sebelumnya, seperti Halte Transjakarta Slamet Riyadi, Halte Transjakarta Matraman, Halte Transjakarta Jatinegara, dan Halte Transjakarta Raden Inten. Polisi masih menyelidiki kasus penembakan yang sama kali ini dengan melakukan olah tempat kejadian perkara dengan mengumpulkan saksi dan barang bukti dari lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.