Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TSI Tampilkan Terapi Berenang dengan Lumba-lumba

Kompas.com - 12/08/2013, 06:05 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Lembaga konservasi satwa Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, menampilkan fasilitas paket terapi berenang dengan lumba-lumba dalam rangka mengisi libur Idul Fitri 1434-Hijriah.

"Khusus untuk fasilitas ’Swim with Dolphin’ ini pengunjung dapat menikmati pengalaman berenang langsung dengan lumba-lumba," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Yulius H Suprihardo kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin (12/8/2013).

Melalui layanan tersebut, katanya, pengunjung dapat menikmati paket berenang untuk pengalaman (swim for experience) dan paket berenang untuk terapi (Swim for theraphy).

Ia menjelaskan, TSI yang merupakan lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat asli) juga menyiapkan wahana lainnya yang dapat dinikmati pada saat liburan Lebaran 2013, yaitu "Orangutan corner". "Wujudnya kami kemas dalam bentuk rumah Aceh," katanya.

Yulius menjelaskan, dalam menyambut libur Lebaran 2013, TSI yang juga salah satu objek wisata nasional memang cukup banyak memberikan fasilitas baru.

Menurut dia, pada akhir Juli lalu TSI Cisarua mendatangkan sebanyak 17 unta punuk dua (Camelus bactrianus) dari Kebun  Binatang Nasional di Moldova, yakni Capital Kishinew.

Keberadaan satwa tersebut, katanya, membuat masyarakat dapat membedakan antara unta Arab (punuk satu) dan unta punuk dua yang  berasal dari Asia Tengah.

"Sebagai objek wisata nasional Taman Safari Indonesia Cisarua siap memberikan suguhan menarik dan edukatif untuk masyarakat," katanya.

Fasilitas terbaru lainnya, kata dia, yakni diluncurkannya "Komodo Dragon Island", yakni wahana "exhibition" (ruang pamer besar) Komodo.

Menurut Direktur TSI Cisarua, Drs Jansen Manansang dengan luas sekitar 2000 meter persegi (m2), wilayah bangunan dan sekitarnya  terlihat megah, dengan kolaborasi antara satwa dan budaya, juga dipadu dengan toko cenderamata dan kafe.

"Pada era modern saat ini, presentasi satwa tidak hanya sekadar penampilan saja, tetapi harus mampu mengangkat sisi budaya, ekologi, edukasi dan memberikan hiburan yang yang sehat, itulah yang kami ingin sampaikan melalui wahana ’exhibition’ Komodo ini," kata Jansen.

Sebagai negara dengan julukan "Mega Biodiversity", katanya, Indonesia patut berbangga karena memliki banyak sekali keanekaragaman hayati yang tidak akan pernah ditemukan di belahan dunia manapun.

Di kawasan Indonesia timur, khususnya di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, masih terjaga kadal terbesar di dunia yaitu Komodo. "Komodo diyakini adalah satwa peninggalan zaman purba yang masih tersisa menempati kawasan kecil di kepulauan Nusa Tenggara Timur," katanya.

Dikemukakan, satwa Komodo sangat unik, yakni mempersenjatai dirinya dengan ludah yang banyak mengandung bakteri. Kurangnya persaingan predator di habitatnya, katanya, membuat komodo tumbuh meraksasa.

Masyarakat di Pulau Komodo meyakini bahwa mereka masih satu keturunan dengan satwa tersebut, sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan damai bersama satwa tersebut.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com