Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Lebaran Warga Pulau Seribu

Kompas.com - 12/08/2013, 07:06 WIB

Saking eratnya silaturahim dan kebersamaan selama Idul Fitri, menurut Mun’im, anggota keluarga biasa berpatungan untuk menyediakan menu Lebaran. Besar nilai patungan tak ditentukan. Biasanya itu disesuaikan tingkat ekonomi masing- masing anggota keluarga.

Jauh sebelum Lebaran, sebagian warga telah mempersiapkan segalanya, mulai dari pakaian baru sampai menu istimewa. Suhaela (36), warga RT 005 Pulau Panggang, misalnya. Ia menyiapkan dua itik pemberian adiknya di Brebes, Jawa Tengah, untuk menjadi menu utama Lebaran.

Keluarga Suhaela juga menyiapkan sejumlah kue kering, seperti kue siput, kuping gajah, dan biji ketapang. Semua kue dibuat sendiri dan ditempatkan dalam stoples kecil di atas meja. ”Ya walaupun harga-harga naik, tetap yang namanya Lebaran harus ada menu utama, seperti sambal ketupat, opor, dan gulai,” ujar Suhaela.

Pesta kembang api

Kenaikan harga kebutuhan bukan halangan bagi mereka untuk berlebaran. Nunung (38), salah satu pembuat dodol betawi, sampai kewalahan melayani pesanan pelanggannya. Padahal, harga dodol telah dia naikkan 60-100 persen. Ia terpaksa menolak sebagian pesanan.

Begitulah, meski tinggal di pulau yang jauh dari daratan Jawa, animo warga Kepulauan Seribu merayakan Lebaran juga tinggi. Pada malam Lebaran, hampir semua pintu rumah warga dibuka lebar-lebar meski angin laut bertiup kencang dan beberapa kali halilintar terdengar di kejauhan.

Di masjid, hiruk-pikuk pengumpulan zakat berbaur dengan suara takbir dan beduk yang ditabuh terus-menerus. Seperti daerah-daerah lain, percikan kembang api juga menghiasi langit Kepulauan Seribu.

Asep Syarifudin, Bupati Kepulauan Seribu, mengatakan, semangat masyarakat Kepulauan Seribu untuk berlebaran sangat besar. Hal itu tidak saja terjadi di Pulau Panggang, tetapi juga di 10 pulau lain yang berpenduduk. Semangat itu muncul lantaran sebagian besar warga jarang ketemu. ”Saat Lebaran itulah mereka bisa berkumpul,” ucapnya. (DEFRI WERDIONO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com