Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Pasar Tanah Abang Menjadi Lebih Baik

Kompas.com - 12/08/2013, 10:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kawasan Tanah Abang diharapkan menjadi bersih dan tidak lagi menjadi bagian arena kemacetan di Ibu Kota setelah dilakukan penertiban kesekian kalinya, Minggu (11/8/2013).

Penertiban yang mengerahkan sekitar 750 petugas dari Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Polri, dan TNI membawa perubahan pada wajah Tanah Abang yang biasanya semrawut. Bisa dibilang, upaya pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama di kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu mulai terlihat.

Misalnya di Pasar Blok G. Kios-kios di lantai 3 dan 4, yang kelak akan menjadi tempat PKL berjualan, sudah tak terlihat lorong ataupun kios-kios yang tak terawat. Pintu-pintu kios yang rusak telah dan sedang diperbaiki. Dinding-dinding yang kusam pun telah dicat.

Meski belum dibuka karena renovasi masih berlangsung dan belum selesainya proses pembagian kunci kepada pedagang, kondisi membaiknya Blok G memunculkan optimisme. Berdasarkan informasi, kemungkinan renovasi akan selesai pekan ini. Begitu pula pembagian kunci.

Robohnya rumah jagal

Selain menyasar lapak-lapak PKL di jalanan, rumah potong hewan (RPH) yang ada di belakang Gedung Blok G juga dirobohkan. Pembongkaran rumah jagal yang telah beroperasi sejak 1993 itu disambut sorak-sorai dan tepuk tangan warga Gang Tikek, yang terletak tepat di belakang rumah jagal. Menurut warga, keberadaan rumah jagal selama 20 tahun telah mengganggu kehidupan warga setempat.

"Ini kemerdekaan warga, 20 tahun kita hidup dengan bau, dari tahun 1993. Kita bersyukur ini dibongkar," kata salah seorang warga, Noval (28).

Ke depannya, sudah tidak ada lagi rumah jagal yang beroperasi di Pasar Tanah Abang. Pasca-dibongkar, rumah jagal dipindahkan ke Jalan Sabeni, Tanah Abang.

Melunaknya tokoh-tokoh Tanah Abang

Jika sebelumnya program Jokowi-Basuki di Pasar Tanah Abang belum mendapat dukungan dari tokoh-tokoh setempat, pada penertiban kemarin, untuk pertama kalinya, tokoh-tokoh Tanah Abang seperti M Yusuf Muhi alias Bang Ucu dan Abraham Lunggana alias Lulung mulai melunak dan mendukung penertiban PKL. Bang Ucu menegaskan bahwa dia mendukung pemindahan PKL dari jalanan ke dalam bangunan Blok G.

Pria pemimpin kelompok yang pernah mengalahkan kelompok Hercules Rozario Marcal ini bahkan menegaskan, kalau ada pihak-pihak yang mengganggu keamanan PKL di Blok G, yang bersangkutan akan berhadapan dengan dirinya. "Kalau di jalan banyak yang mintain, kalau di sini (Pasar Blok G), siapa yang mau minta? Langkahi dulu gue, panglima perang Betawi," ujarnya.

Begitu pula Lulung yang menyempatkan diri hadir di sela-sela penertiban. Datang bersama anggota-anggota ormas binaannya, politisi Kebon Sirih ini mendukung penertiban PKL dan pembongkaran rumah jagal. Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Jokowi-Basuki.

"Untuk dua kali, Pak Jokowi meninjau relokasi sangat menjadi perhatian kami. Dia mau meninjau bagaimana kondisi Blok G dan dia mau meninjau lokasi," katanya.

Sementara itu, mulai Senin (12/8/2013) ini, PKL yang masih membandel dengan masih berjualan di badan jalan terancam dikenakan pidana ringan dan akan dihukum. PKL yang tertangkap masih berjualan di jalan akan dibawa ke kantor kelurahan dan proses hukumnya akan dilakukan di sana.

Semoga, wajah baru kawasan Tanah Abang ini akan terus berlangsung, bukan sesaat saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com