Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2013, 06:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Digusur bukan untuk dijadikan ruang terbuka hijau, melainkan malah dijadikan kawasan komersial, mal, dan apartemen. Itulah kegelisahan warga sekitar Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang dijawab Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Sejak dimulainya proyek yang menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) pada Februari 2013 silam, wajah Waduk Pluit memang lambat laun mulai berubah. Jika dulu keempat sisinya dipenuhi permukiman kumuh dan memakan bibir waduk, kini tinggal tiga sisi yang masih dihuni warga, yakni timur, utara, dan selatan.

Sementara sisi barat Waduk Pluit tampak telah dipercantik. Sebuah taman dengan tata letak rumput dan bata blok yang teratur, diselingi pohon besar di tiap beberapa meternya serta kehadiran bangku taman, memberikan pemandangan yang kontras dengan sisi waduk lainnya yang dipenuhi rumah kumuh.

"Ini sekeliling waduk akan jadi seperti ini. Coba bayangin," ujarnya sambil menunjuk sekeliling waduk.

Kedatangan Jokowi ke Waduk Pluit pada Senin (12/8/2013) siang rupanya memiliki misi tersendiri. Ia ingin pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di sisi barat, meski belum rampung, menjadi contoh bahwa Pemerintah Provinsi DKI menepati janji.

"Di masyarakat sering ada isu, digusur bilangnya mau bikin apa, ndak taunya mal, apartemen. Saya ingin buktikan bahwa ini ditujukan bagi masyarakat umum. Ini membangun kepercayaan," lanjutnya.

Waduk multifungsi

Niat politisi PDI Perjuangan menyulap waduk terbesar di DKI Jakarta dari kawasan kumuh menjadi ruang terbuka hijau yang bisa digunakan sekaligus sebagai ruang publik itu tidak main-main. Sejumlah fasilitas direncanakan berdiri di kawasan sekitar waduk. Sebut saja, selain taman yang dipenuhi pohon-pohon rindang, Jokowi merencanakan adanya jogging track di tepi waduk, arena teater terbuka (amfiteater), tempat bermain anak seperti ayunan dan lainnya, lokasi binaan pedagang kaki lima, serta sejumlah fasilitas pendukung berada di sana.

Bahkan, Jokowi juga akan membuka beberapa sisi waduk sebagai kolam pemancingan ikan umum. "Pokoknya ini buat aktivitas warga. Nanti kita usahakan ada kegiatan budaya setiap beberapa periode sekali agar menarik orang ke sini," lanjutnya.

Di samping itu, Jokowi ingin mengembalikan ekosistem burung-burung di daerah pesisir, yakni dengan menanam pohon anggur laut, pohon pemanggil burung. Suasana lingkungan pun akan kembali ke puluhan tahun silam, saat kawasan itu menjadi destinasi burung karena belum banyak manusia. Tentunya, fungsi sebagai ruang interaksi masyarakat itu menjadi buah positif lainnya di samping mengembalikan fungsi waduk sebagai penampung air hujan.

Proses normalisasi waduk sudah berjalan 20 persen dari keseluruhan dan diprediksi rampung pada 2014 mendatang.

Warga setuju relokasi

Soal warga yang pada awal pelaksanaan proyek menolak relokasi ke rumah susun, Jokowi menganggap persoalan itu clear. "Begitu rusun jadi, langsung masuk, (permukimannya) kita tata, prosesnya begitu. Tahun depan rampung itu," yakinnya.

Muhammad Nizar (56), salah seorang warga di sisi timur Waduk Pluit, mengaku sedikit demi sedikit mulai melihat perubahan kawasan tersebut. Ia menyadari bahwa keberadaan RTH dan penampung air sangat dibutuhkan Ibu Kota. Oleh sebab itu, meski diakui sempat menolak, kini ia bersedia pindah.

"Yang penting enggak jauh-jauh dari sini juga kan. Sekalian ini jadi buat tempat main kita juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com