Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi PKL Ancam Laporkan Ahok ke Komnas HAM

Kompas.com - 13/08/2013, 11:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) memastikan akan melanjutkan langkah hukum terkait pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengancam akan memidanakan PKL.

Ketua Umum APKLI Ali Mahsun kepada Kompas.com, Selasa (13/8/2013), mengatakan akan melayangkan surat ke Kementerian Dalam Negeri serta melaporkan wakil Jokowi itu ke Komnas HAM. Ali juga mengancam bakal melaporkan mantan Bupati Belitung Timur itu ke kepolisian dan Pengadilan Jakarta Pusat.

"Yang disomasi bukan persoalan relokasi, yang disomasi adalah pernyataan Wagub yang mengancam rakyat dipenjarakan," ungkap dia.

Ali menjelaskan mengapa asosiasi meneruskan langkah hukum tersebut. Menurutnya, pernyataan Basuki menyakiti, mencederai, dan menakut-nakuti PKL, tak hanya di Jakarta saja, tapi juga seluruh Indonesia.

Ali, yang pagi ini tengah dalam perjalanan pulang dari pengecekan PKL sepanjang Tol Cikampek hingga jembatan Suramadu, mengaku mendapat aspirasi yang seragam dari para pedagang itu. Ia mengatakan, para pedagang di luar Jakarta takut apa yang terjadi di Ibu Kota akan terjadi juga di kota-kota mereka. Sementara belum semua daerah memiliki peraturan khusus mengenai penataan dan pemberdayaan PKL.

"Kedua, itu bukan pernyataan seorang pemimpin, itu pernyataan seorang penjajah. Mana ada pemimpin itu memidanakan, (seharusnya) pemimpin itu mengayomi," cetus Ali.

Selain itu, Ali menilai pernyataan Ahok tidak sesuai dengan sistem kenegaraan Indonesia, welfare state. Dalam sistem itu, jelas Ali, selagi negara belum mampu menyediakan penghidupan yang layak, pemerintah dan negara wajib menjamin kesejahteraan dan masa depan.

"Jangan pernah menggusur karena tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila, aspek keadilan sosial," tutur Ali.

Terakhir, pernyataan Basuki dalam penertiban PKL dinilai sebagai bentuk arogansi pemerintahan yang otoriter. Pemprov DKI Jakarta yang mengerahkan ratusan personel gabungan dalam penertiban dinilai bagaikan agresi Amerika Serikat kepada Irak.

"Memangnya PKL itu preman, memangnya itu teroris? (Pemprov) Ini membingkai isu (PKL) ini sangat berbahaya," pungkasnya.

Lain dari Ali, Hoiza Siregar, Ketua APKLI, tidak terlalu tertarik dengan pernyataan Ahok. Baginya, yang terpenting adalah para pedagang bisa berjualan dengan aman, nyaman, tak ada kutipan, dan ramai pembeli. Ia pun berharap Pemprov bisa memegang komitmen untuk memberdayakan PKL. Meski tak dipungkiri, ia sedikit menyesalkan kenapa Pemprov belum juga menjalankan Perpres 125 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim Penataan dan Pemberdayaan PKL.

"Intinya kita sama-sama menjaga. Warga mana yang enggak ingin Jakarta jadi bagus? Tapi, enggak bisa juga kita capai kesuksesan dengan mengorbankan banyak orang," kata Hoiza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com