Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Sewa atau Harga Kios Pasar Blok G Disesuaikan Kondisi Pedagang

Kompas.com - 14/08/2013, 15:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama enam bulan ke depan, pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang yang direlokasi ke dalam Pasar Blok G Tanah Abang dibebaskan dari biaya sewa bangunan. Belum ada kebijakan lebih lanjut mengenai ongkos penggunaan kios setelah masa tersebut berakhir.

Manajer Area Pusat PD Pasar Jaya Made Ringgahadi mengatakan, biaya sewa nantinya akan disesuaikan dengan potensi niaga di lantai dua dan tiga. Biaya sewa di kedua lantai itu belum tentu sama dengan sewa kios di lantai satu. Pedagang di lantai dasar, lanjut Made, tidak dipungut sewa karena statusnya sudah melunasi dana bangunan.

"Selama enam bulan, kita akan lihat kondisi pedagang di sini. Apabila sudah bagus, kita samakan dengan yang di bawah (di lantai 1). Kalau belum sama potensinya, nanti ada kebijakan dari PD," kata Made, Rabu (14/8/2013) di Jakarta.

Selama enam bulan ke depan, PKL hanya diwajibkan membayar retribusi dan listrik sesuai pemakaiannya. Ongkos retribusi ditetapkan sebesar Rp 1.800 per meter persegi. Rata-rata ruang usaha di sana memiliki luas 2,5 meter persegi sehingga biaya retribusi per kios sekitar Rp 5.000 per hari.

Sebelumnya, Kepala PD Pasar Jaya Area Pusat Satu Pasar Blok G Tanah Abang Warimin mengatakan, PD Pasar Jaya tidak mengenal sistem sewa. Pedagang yang berjualan dalam pasar dikenai kewajiban dana bangunan. Untuk kios berukuran 2,7 meter persegi, harganya dibanderol Rp 5,5 juta per meter persegi. Uang muka dibayarkan sebanyak 20 persen dan sisanya diangsur selama 3 bulan.

Warimin melihat PKL mampu membayar dana bangunan. Terlebih lagi, sistemnya tidak memberatkan. Ketika berjualan di jalan, PKL harus membayar pungutan liar Rp 400.000 per bulan. Itu belum termasuk pungutan dari para preman pasar Rp 1.000-Rp 2.000 per hari.

Saat dikonfirmasi perihal informasi tersebut, Made belum bisa merinci lebih jauh tentang penggunaan sistem sewa atau dana bangunan serta bagaimana mekanisme pembayarannya. "Nanti kita sosialisasikan sebelum masa enam bulan berakhir," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com