Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Lelang Jabatan Jokowi, Pelayanan di Kelurahan Jadi Cepat

Kompas.com - 15/08/2013, 10:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil lelang jabatan kepala kelurahan dan kecamatan beberapa bulan lalu rupanya berdampak positif bagi pelayanan masyarakat. Pelayanan pun menjadi lebih cepat dan mudah.

Ramdoni (52), warga RT 03/01 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku, mengurus perpanjangan Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Bukit Duri hanya membutuhkan waktu 15 menit.

"Prosesnya cepat. Pertama lapor dulu sama dua orang petugas yang ada di depan lalu ditanya keperluannya. Terus dikasih berkas dan nunggu sekitar lima menit, berkas langsung dibawa ke ruangan dan dicap serta ditanda tangan langsung pak lurah," ceritanya saat ditemui Warta Kota, beberapa waktu lalu.

Dia mengakui percepatan pelayanan itu terjadi sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI. Pada pemerintahan sebelumnya, kata dia, mengurus perpanjangan KK bisa memakan waktu hingga seminggu lebih.

Hal senada juga disampaikan Usman (42), warga RT 02/02 Tebet Barat, Jakarta Selatan. "Pelayanan di kelurahan sama kecamatan sekarang saya akui bagus, bukan cuma cepat. Kita juga dibimbing dan dikasih tahu tahapan-tahapan  pengurusannya. Kayak waktu saya ngurus KJP (Kartu Jakarta Pintar) buat anak kemarin. Petugas Kecamatan sampai bela-belain telepon kepala sekolahnya untuk tahapan yang sebenarnya," ungkap dia.

Kerja lebih pagi

Ahmad (56), warga Jalan Pegangsaan II RT 02/03, Kelurahan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, mengatakan, pelayanan di Kelurahan Pegangsaan Dua kini dimulai lebih pagi.

"Kini melayani warga sejak pukul 07.30, sebelumnya melayani warga pukul 08.00 atau lebih," ujar Ahmad ditemui di Kantor Kelurahan Pegangsaan Dua.

Hal senada juga diutarakan oleh Siti Patehatun (43), warga Bangun Cipta Sarana Gang L RT 05/05, Pegangsaan, Jakarta Utara. Dia sempat terkejut saat mengurus pembuatan KTP yang lebih cepat dari sebelumnya.

"Dulu ngurus KTP bisa satu minggu baru selesai. Sekarang, dua jam sudah bisa selesai. Pokoknya lebih cepat sekarang," puji Siti.

Lurah Pegangsaan Dua Didit Mulyadi mengatakan, seluruh pegawai kelurahan setiap pagi selalu diingatkan untuk memberikan pelayanan yang mudah dan cepat. "Saya kasih contoh ke staf. Misalnya, saya sampai kantor jam 06.30, pegawai yang telat pasti akan malu kalau pemimpinnya tiba di kantor duluan," ujar Didit.

Soal pelayanan KTP yang lebih cepat, ia beranggapan karena data yang masuk sekarang sudah terhubung ke catatan sipil secara online. "NIK-nya sudah tercatat di komputer secara online. Sebenarnya, asal prasyarat lengkap, proses satu jam selesai," ujar Didit seraya menambahkan per hari ada 15-25 permohonan KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com