Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Center Bantah Kelola CSR DKI

Kompas.com - 15/08/2013, 17:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ahok Center membantah telah mengelola bantuan perusahaan melalui corporate social responsibility (CSR) di Jakarta. Relawan Ahok Center, Bunyamin Permana, mengatakan tidak pernah menerima sama sekali bantuan perusahaan. "Sama sekali tidak pernah bantuan CSR itu kemari," kata Bunyamin kepada Kompas.com di Apartemen Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).

Menurut Bunyamin, bantuan CSR itu langsung dikelola oleh dinas terkait, yaitu Dinas Sosial DKI. Ia membantah Ahok Center telah mengelola bantuan CSR berupa televisi, kompor, dan sebagainya.

Dia mengatakan, anggota Ahok Center telah diperintahkan oleh Basuki untuk mengawasi pembagian bantuan kepada masyarakat. Ia menuturkan, ada anggota Ahok Center bernama Dede yang bertugas mengawasi pembagian bantuan di Rusun Marunda.

"Jadi, bukan mitra kerja dan kita hanya membantu. Kita ditugaskan Pak Ahok, yang awalnya sebagai relawan, tapi akhirnya membantu masyarakat," kata Bunyamin.

Ahok Center merupakan sebuah LSM yang awalnya bernama Center For Democracy and Transparency (CDT) sejak tahun 2007. Namun, masyarakat lebih banyak menyebut LSM itu dengan nama Ahok Center dan bermarkas di Apartemen Juanda, Jakarta Pusat.

Nama Ahok Center muncul dalam keterangan pers yang diberikan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI. LSM itu disebutkan sebagai mitra kerja CSR pada program Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI di Rusun Marunda.

Pengamat ekonomi, Faisal Basri, mempertanyakan keberadaan Ahok Center dalam pengelolaan dana CSR di dinas-dinas DKI. Menurutnya, Ahok Center tidak dibenarkan turut terlibat dalam pengelolaan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat umum tersebut.

Menurut Faisal, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap target CSR-nya, khususnya masyarakat yang terkena efek negatif dari kegiatan produksi perusahaan. "Tapi, itu (keberadaan Ahok Center) tetap enggak bisa. Ahok Center kan produk politiknya Ahok," kata mantan calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com