Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Perumahan: Kami Butuh Pengawasan Distribusi Bantuan CSR

Kompas.com - 16/08/2013, 13:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengakui kalau pihaknya membutuhkan pengawasan dalam pengelolaan distribusi bantuan dari CSR perusahaan. Selain Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Yonathan juga membantah keras kalau Ahok Center telah mengelola bantuan CSR untuk rusun, pada khususnya.

"Mereka hanya mengawasi pendistribusian barang, bukan pengelola, dan kami butuh," kata Yonathan di Balaikota Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Peristiwa banjir besar pada awal tahun, kata dia, menjadi awal Pemprov DKI membuka tangan segala macam bantuan kemanusiaan yang datang. Bahkan, turun tangan relawan pemenangan Jokowi-Basuki pun ia terima untuk membantu menyelesaikan permasalahan sosial pengungsi.

Bantuan CSR perusahaan yang diterima oleh DKI pun semuanya berbentuk barang, bukan uang tunai. Karena itu, bantuan CSR disebut bantuan sosial.

Yonathan menjelaskan bahwa bantuan itu masuk ke Pemprov DKI untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Penggunaan para relawan untuk mengawasi pendistribusian bantuan itu, kata dia, sebagai salah satu bentuk transparansi.

"Mereka tugasnya hanya mengawasi. Saya juga belum pernah dengar Pak Wagub bilang Ahok Center, cuma sebut relawan," kata Yonathan.

Yonathan menjelaskan kalau Ahok Center bukanlah mitra resmi pengelolaan CSR perusahaan kepada DKI. Untuk menjadi mitra kerja, haruslah ada tanda tangan pihak terkait dalam memorandum of understanding (MoU). Relawan Ahok Center, kata dia, merupakan sesuatu yang spontan di lapangan.

"Termasuk juga wartawan memberikan input untuk pengawasan pendistribusian itu, kita welcome saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com