Mansyur berharap semua pedagang di tempat itu tak direlokasi. Ia menilai kawasan itu sudah menjadi tempat wisata. Tamu-tamu negara dari luar negeri, katanya, biasa melihat-lihat dan membeli tanaman di sana.
Ia menuturkan, sebenarnya lima tahun lalu Gubernur Fauzi Bowo sudah memberikan aturan bahwa pedagang harus memberi ruang satu meter di trotoar jalan. Pemprov DKI memberi batas garis kuning selebar satu meter di trotoar jalan. Namun, larangan itu tak digubris, semua pedagang tetap menempatkan tanaman hias pada area larangan di jalur pedestrian. Bahkan, kata Mansyur, tidak ada ketegasan dari pemerintah sehingga pedagang pun tak takut melanggar aturan.
Kini garis kuning yang dimaksud Mansyur itu masih tampak di sisi trotoar. Bahkan pedagang memundurkan tanamannya setengah meter di belakang garis kuning itu.
Hakim (46), pedagang lain, mengatakan, lokasi Senayan yang strategis dan keberadaan mereka yang sudah puluhan tahun membuat mereka mudah didatangi pelanggan. "Semoga Pak Ahok masih memberi kami tempat di sini. Kami berjanji akan tertib," katanya.
Menurut Hakim, janjinya bukan sekadar janji. Selain memundurkan tanaman jualannya dari trotoar sejak Selasa, ia bersama pedagang lain juga mengecat secara swadaya sisi trotoar dengan cat hitam dan putih. "Supaya rapi dan indah. Kan pemerintah mau merapikan Jakarta. Ini kami bantu juga," katanya tersenyum.
Hari ini Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta para pedagang tanaman hias di kawasan Senayan untuk tidak menduduki trotoar. Mereka harus mundur dua meter atau dipaksa pergi. Selain itu, tidak boleh ada bangunan di atas trotoar dan harus dibongkar semua.
"Pilihannya, mau diusir abis atau mundur dua meter dan enggak boleh ada rumah? Itu saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa. (Budi Sam Law Malau)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.