Seusai pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Sjafrie mengungkapkan, pertemuan itu merupakan momen tepat untuk memulai menyelaraskan kedua hal itu. Di satu sisi strategi dan anggaran pertahanan memadai, di sisi lain Pemprov DKI tengah giat dalam membangun sekaligus menata Ibu Kota.
"Perlu adanya akses di Ibu Kota agar peralatan militer bisa difasilitasi di dalam penataan tata ruang pertahanan di DKI," ujarnya ke wartawan.
Sjafrie melanjutkan, medio September hingga Oktober 2013 mendatang, sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) didatangkan ke Indonesia dan disebar ke satuan-satuan di TNI. Di antaranya adalah tank, roket jarak jauh, pesawat tempur, serta kapal laut jenis amphibi.
Untuk mengoperasionalkan sejumlah alutsista dengan total nilai anggaran sebesar Rp 150 triliun selama lima tahun tersebut, pihaknya membutuhkan ruang. Karena itu, pembahasan dilakukan dengan orang nomor satu di Jakarta.
Sjafrie melanjutkan, atas konsultasinya dengan gubernur, program penyelarasan tersebut akan dimulai tahun 2014 mendatang. Ia meminta agar seluruh masyarakat mendukung program itu.
"Supaya DKI tidak hanya nyaman, tapi juga aman secara strategis. Kalau praktisnya, gubernur sudah atasi, tapi strategisnya pakai kemampuan tentara Indonesia (TNI)," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.