Lahan parkir luas. Ada lapangan badminton dan lapangan basket. Ruang terbuka di antara blok juga luas dan bisa dilalui kendaraan roda empat.
Akses jalan menuju rusun mulus, meski untuk naik angkutan umum, penghuni harus berjalan sejauh 1,5 kilometer.
Rusun itu juga terletak tak sampai satu kilometer dari sebuah rumah sakit.
Melihat rusun berfasilitas memadai itu sepi, Ma'ruf memindahkan bengkel furnitur miliknya dari luar ke dalam kompleks rusun itu. Bengkel Ma'ruf mendapatkan listrik dari rumah warga di belakang kompleks rusun dengan cara menyambung kabel. Ma'ruf membayar listrik kepada warga tersebut.
"Kita ada bengkel di situ tadinya, dua tahun lebihlah pindah ke sini, soalnya kosong juga," kata anak Ma'ruf, Oman, Kamis (22/8/2013).
Bengkel Ma'ruf memproduksi sofa dan menerima order memperbaiki furnitur. Menurut Oman, pesanan yang mereka terima menjelang Lebaran 2013 naik dua kali lipat dibanding hari biasa.
Di kompleks rusun itu juga ada pabrik mebel. Pabrik mebel ini didirikan oleh pengusaha asal Semarang, Nur, sejak dua tahun lalu.
Menurut seorang karyawan Nur, Dul, produksi pabrik mebel itu hanya dijual di wilayah Ibu Kota.
"Kitchen set seperti ini per meternya kita hargai Rp 2 juta," kata Dul sembari memotong multiplek 18 mm.Oman dan Dul sama-sama mengaku sudah mengetahui rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merenovasi rusun itu dan menjadikannya tempat relokasi warga dari kawasan kumuh, misalnya warga bantaran Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Jakarta Timur. Nantinya, rusun tersebut akan menggunakan sistem sewa.
Menurut Oman dan Dul, Ma'ruf dan Nur sama-sama siap pindah karena menyadari rusun itu bukan hak mereka. Oman mengatakan, Ma'ruf berencana memindahkan usaha bengkel furnitur ke Bekasi, sementara Dul hanya tahu bahwa Nur sudah punya tempat baru untuk usaha pabrik mebel.
Selain rusun Komarudin, Pemprov DKI juga menyiapkan sejumlah rusun lain untuk warga bantaran Waduk Ria Rio, yaitu Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Pinus Elok, dan Marunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.