Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat Susah Masuk, Endapan Kali Krukut Dikeruk Manual

Kompas.com - 26/08/2013, 21:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sedimentasi Sungai Krukut Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai dikeruk sejak Sabtu (24/8/2013). Pengerukan dilakukan secara manual karena padatnya bangunan penduduk serta jalan menuju sungai sempit sehingga membuat alat berat sulit masuk.

Dari pantauan Kompas.com, Senin sore (26/8/2013), belasan pekerja dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat tengah membersihkan badan sungai dari sampah dan endapan. Mereka membersihkan sungai selebar sekitar enam meter tersebut dengan menggunakan cangkul dan tangan bersarung.

"Ini tadi mulai dari jam 07.30 sampai nanti jam 16.30," kata salah seorang pekerja sembari mencangkul endapan.

Kosim (40), pekerja lainnya, bertugas membersihkan saluran air menuju Sungai Krukut. Saat ditemui, pria asal Brebes itu tengah memplester saluran air yang sudah dikeruk sepekan lalu, berbarengan dengan saluran di Jalan Tike, belakang Pasar Blok G Tanah Abang.

"Kalau dari sini (tepi minimarket) sampai kali kurang lebih ada 70 meter. Kalau tinggi dasar salurannya ini sudah kita bikin 150 sentimeter," kata Kosim.

Pada Jumat (16/8/2013) lalu, Kasudin PU Tata Air Jakarta Pusat Herning Wahyuningsih mengatakan bahwa pengerukan endapan tak hanya dilakukan di saluran drainase di sekeliling Pasar Blok G Tanah Abang. Pengerukan juga akan dilakukan sampai Sungai Krukut.

Ketinggian dasar saluran air di ujung Jalan Tike yang lebih tinggi dari ujung Krukut menjadikan air tak bisa mengalir. Hal itu diperparah dengan endapan di Krukut yang tebal, sehingga harus dikeruk.

Hari ini, ketika kembali dikonfirmasi, Herning mengatakan bahwa perbaikan saluran air tersebut sudah 80 persen. Saat ini tengah berjalan tahap plester di ujung saluran dekat Krukut dan pengerukan endapan di sana.

Pengerukan saluran drainase ini dilakukan sebagai upaya untuk menata kawasan Pasar Tanah Abang. Pasar Blok G dipercantik dan dibersihkan untuk relokasi PKL yang selama ini berjualan di jalan-jalan kawasan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com