Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Steril, Saatnya Pindah ke KRL

Kompas.com - 27/08/2013, 12:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kegiatan penertiban pedagang di 64 stasiun kereta api se-Jabodetabek telah rampung. PT KAI optimistis pemilik kendaraan pribadi dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang bekerja di Jakarta mau pindah ke KRL Commuter Line.

Saat ini stasiun telah memiliki fasilitas park and ride. Dengan demikian, pemilik kendaraan pribadi bisa memarkir kendaraannya di stasiun, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan KRL Commuter Line.

"Dulu kita tidak punya space (karena ada kios pedagang). Untuk memindahkan orang dari kendaraan pribadi ke kereta, maka kita perlu lahan parkir. Saat ini di Bojong Gede ini cukup untuk menampung 500 motor," ujar Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Selasa (27/8/2013).

Menurut Sukendar, dulunya Stasiun Bojong Gede adalah satu dari sekian banyak stasiun di Jabodetabek yang sangat tidak teratur akibat lahan parkir digunakan untuk kios-kios pedagang. Namun, kini sudah tertata dengan baik.

"Kita telah melakukan pembenahan demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pada penumpang, dan ini bukti yang telah kita lakukan selama ini," ucap Sukendar.

Saat ini, lanjut Sukendar, ada 585 perjalanan KRL Commuter Line dengan rata-rata sekitar 550.000 penumpang per harinya. Ditargetkan, pada 2018 KRL Commuter Line dapat mengangkut 1,2 juta penumpang dengan sekitar 900 perjalanan setiap harinya.

"Kereta akan ditambah terus untuk mengurai kepadatan penumpang di pagi hari dan sore hari. Target kita ingin menjadikan KRL menjadi pilihan transportasi utama di Jabodetabek," jelas Sukendar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com