Maria (46), warga RT 06 RW 15, meminta Jokowi datang ke Waduk Ria Rio dan berbicara mengenai kelanjutan nasib mereka. "Kita pengin Pak Jokowi kemari dulu, bicara mengenai masalah gusuran. Kalau gini kita jadi resah," kata Maria, warga di Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Selasa (27/8/2013).
Maria mengatakan, simpang siur mengenai nasib mereka bergulir di media massa, mulai dari masalah tempat tinggal pengganti seperti rusun maupun mengenai uang kerahiman Rp 1 juta. Namun, semua itu tidak pernah sampai ke telinga warga secara langsung dan resmi.
Maria mengatakan, warga mengetahui bahwa Jokowi menyatakan baru akan mengerjakan sisi barat, utara, dan selatan Waduk Ria Rio. Di sisi timur sendiri, lanjut dia, Jokowi menyampaikan tidak akan diusik terlebih dulu karena masih berpenghuni.
"Di media kan dia bilang gitu. Tapi ini enggak ada omongan apa-apa ke warga, orang jadi pikiran. Kenapa orang kecamatan tidak nerangin?" ujar Maria.
Wali Kota Jakarta Timur Krisdiyanto, yang ditemui dalam rapat sosialisasi bersama PKL Pasar Gembrong, di kantor Kecamatan Jatinegara, beberapa waktu lalu, pernah mengatakan, uang kerahiman sebesar Rp 1 juta diperuntukkan bagi warga untuk mencari tempat sewaan baru selama dua bulan. Pasalnya, tempat relokasi untuk menampung warga, yakni Rusun Komarudin, tengah dalam proses renovasi.
Pemkot Jakarta Timur menyatakan, pada November mendatang warga sudah dapat ditempatkan di Rusun Komarudin. "Itu kalau ada omongnya, nah ini enggak ada omongnya. Saya penginnya Jokowi dateng, lalu jelaskan, 'Oh iya, ini ada tempat (rusun), bilamana ibu mau, silakan', begitu. Pak Jokowi ke sini mau saya ajak makan kangkung dan minum kopi," ujar Maria.
Maria mengatakan, sudah ada surat edaran pemberitahuan I (SP I) bagi warga di sana. Hal ini justru membuat warga kembali merasa resah karena penjelasan mengenai nasib mereka belum selesai, sedangkan edaran surat tersebut telah dibagikan kepada warga.
"Ini cuma kasih surat, jangan bikin orang sakit hati, kalau koreng ada obatnya. Kalau sakit hati enggak ada obatnya," ujar dia.
Masalah simpang siur itu pun juga dialami beberapa warga lainnya. Sepajang jalan memasuki RT 06 dan RT 07 di lokasi, beberapa warga berkumpul dan membicarakan seputar relokasi yang bakal terjadi di wilayah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.