"Memang diperlukan efek jera bagi pengusaha Metromini, khususnya yang bermasalah," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Kamis (29/8/2013) pagi.
Syafrin membenarkan bahwa pihaknya menyita bus Metromini. Dalam satu bulan terakhir, Dishub DKI telah menyita 140 unit Metromini dan hingga saat ini masih diparkir di tiga lokasi, yakni di Pulogebang, Tanah Merdeka, dan Rawa Buaya.
Soal tudingan sopir Dishub DKI menyita secara asal-asalan, Syafrin menampiknya. Menurutnya, dalam setiap penegakan hukum, pihaknya telah sesuai dengan peraturan yang ada, mulai dari peringatan pertama hingga stop operasional.
"Jadi kita sudah sesuai undang-undang, mereka tidak memenuhi administrasi teknis. Surat tilang itu dibawa ke pengadilan dan dibuat surat pernyataan untuk perbaiki bus," terang Syafrin.
Ratusan sopir Metromini DKI menggelar unjuk rasa di depan Balaikota, Kamis pagi. Mereka menuntut Dinas Perhubungan tidak main sita sejumlah bus Metromini. Menurutnya, alasan penyitaan bus tidak beralasan.
Hingga pukul 11.15 WIB, aksi unjuk rasa tersebut masih berlangsung. Aksi tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Saat aksi berlangsung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diketahui tak berada di kantornya. Hanya Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang ada di sana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.