Sindiran itu dilontarkan Jokowi saat meninjau Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013) siang. Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga di lantai dasar.
"Dulu saya mau pindahin masuk ke rusun, enggak ada yang mau. Begitu jadi yang minta hampir tiga ribu, berebut, sayanya kerepotan," ujar Jokowi.
Jokowi meminta agar warga mengerti posisinya sebagai pemangku kebijakan yang harus mematuhi peraturan yang ada. Tidak mungkin, kata Jokowi, dirinya membiarkan peraturan tak ditegakkan.
"Ini alas hukumnya ada. Saya tidak bisa buat apa-apa. Beda kalau status hukumnya ada," ujarnya.
Jokowi mengatakan, di sisi lain, seharusnya warga menjadikan momentum relokasi sebagai usaha memperbaiki kualitas hidup. Toh, segala fasilitas telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Makanya kan saya cari solusi. Kasih rusun beserta isinya. Kalau enggak mau juga, ya gimana," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sebanyak 300 kepala keluarga yang sebelumnya bermukim di sekitar waduk Ria Rio rencananya akan direlokasi ke rusun yang terletak di Cakung, Jakarta Timur, itu. Relokasi dilakukan terkait penataan kawasan waduk.
Di rusun tersebut, warga mendapatkan satu hunian dengan tipe 30 serta sejumlah fasilitas lain, yakni televisi, tempat tidur, lemari, serta kulkas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.