Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Bersyukur Banyak Kepala Dinas Pensiun Tahun Depan

Kompas.com - 30/08/2013, 09:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprioritaskan pegawai negeri sipil (PNS) muda untuk menduduki jabatan tertentu. Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersyukur banyak kepala dinas yang pensiun tahun depan atau memasuki usia 56 tahun.

"Kadis banyak yang pensiun tahun depan, kita syukuri yang lainnya bisa naik," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Jokowi-Basuki melakukan evaluasi kepala dinas melalui dua aspek. Dua aspek itu antara lain kuantitas pengadaan barang melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) dan tindak lanjut pengaduan warga melalui LAPOR! bersama UKP-4.

Pembelian barang melalui e-catalog LKPP itu sehingga DKI tidak perlu lagi melaksanakan lelang tender pengadaan barang. Basuki mengatakan bahwa kebanyakan program unggulan tidak berjalan karena terhambatnya pengadaan barang melalui proses lelang yang membutuhkan waktu lama.

"Makanya tahun depan kita mau ubah. Salah satu evaluasi kadis adalah sejauh mana mereka mendaftarkan produk-produk yang selama ini ditender, ada di e-catalog LKPP," kata Basuki.

Semakin banyak membeli barang melalui LKPP, kata dia, kinerja kepala dinas semakin baik. Begitu pula sebaliknya, semakin kepala dinas itu tidak melaporkan produk-produk dan jasa di dalam e-catalog LKPP, menurutnya, kepala dinas ini tak bekerja dengan baik dan patut dievaluasi lebih lanjut. Pasalnya, lanjut dia, apabila ada pengadaan lebih mudah melalui LKPP, mengapa justru dilaksanakan melalui proses lelang tender.

Untuk pengaduan warga, Basuki menjelaskan kalau Pemprov DKI telah bekerja sama dengan UKP-4 untuk menerima pengaduan warga dari segala aspek. Dari itu, ia dapat melihat pengaduan mana saja yang sudah diselesaikan, ditindaklanjuti, ataupun yang belum dapat diselesaikan. Apabila tidak ada tindak lanjut dari dinas yang bersangkutan, maka menurut Basuki, kepala dinas itu tidak peka dan cuek terhadap pelaporan warga.

Basuki berpendapat, seorang pejabat seharusnya dapat mendengarkan masyarakat, dan bukan masyarakat mendengarkan pejabat. Kepuasan masyarakat terhadap tindak lanjut pengaduan warga, kata dia, akan menambah nilai plus bagi kepala dinas tersebut.

"Ada rapot dan penilaiannya, ada yang sudah diancam cari pengganti. Ada juga yang menunggu dicek dulu, masih bisa diselamatkan atau tidak," kata Basuki.

Karya ilmiah dan tes CPNS

Untuk merotasi pejabat eselon II, rencananya Pemprov DKI sedang melakukan kajian agar pejabat-pejabat golongan IV-b dan IV-c membuat karya ilmiah. Dengan karya ilmiah itu, diharapkan Pemprov DKI mendapatkan pejabat sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, sebanyak 19 pejabat eselon II telah memasuki usia pensiun tahun depan. Karya tulis itu tidak berlaku bagi pelamar kerja yang baru ingin menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Menurut Basuki, semua warga yang memiliki KTP Jabodetabek dapat mendaftar CPNS pada 1 September 2013. Sebanyak 1.515 posisi akan diterima oleh Pemprov DKI pada tahun ini.

Tes menjadi pegawai DKI di bawah pemerintahan Jokowi-Basuki itu dibagi menjadi dua, yaitu tes umum dan tes pengangkatan pegawai honorer. Pemprov DKI mengusulkan untuk membuat simulasi berbeda, yakni 20 persen untuk tenaga pendidik, 35 persen untuk tenaga kesehatan, dan 45 persen untuk tenaga teknis (tata kota, planologi, arsitektur), dan umum (sosial, politik, budaya).

Basuki pun menjelaskan kalau DKI membuka peluang lebih banyak bagi kesehatan dan pendidikan karena DKI kekurangan tenaga mereka. Terlebih, saat ini, Pemprov DKI mengedepankan program unggulan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Selain itu, tenaga pendidik dan tenaga medis akan mendapatkan alokasi tambahan dari tenaga honorer (K2) dan pegawai tidak tetap (PTT). Untuk pengangkatan PTT dan tenaga honorer, rencananya tes akan dilaksanakan seusai pelaksanaan tes CPNS untuk umum, yaitu pada Oktober mendatang.

Pendaftaran CPNS DKI 2013 akan dibuka pada 1-20 September melalui sistem online. Untuk melamar menjadi CPNS DKI, pelamar mengunjungi http://www.rekrutmen.jakarta.go.id/ dan melakukan registrasi online. Setelah melakukan pendaftaran online, peserta akan mengikuti tes pada 29 September mendatang, yang akan dilanjutkan dengan mengikuti proses sesuai ketentuan Kementerian PAN dan RB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com