Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Kandangkan 180 Angkutan Umum Tak Laik Jalan

Kompas.com - 30/08/2013, 12:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengandangkan (stop operasional) sebanyak 180 angkutan umum tak laik jalan. Selain mengandangkan angkutan umum, Dishub DKI juga telah menilang ribuan angkutan umum.

"Sebanyak 180 kendaraan yang telah stop operasional, mulai dari metromini, kopaja, dan lainnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Sunardi Sinaga di Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Penindakan itu dilaksanakan oleh gabungan Dalops Jatibaru, Suku Dinas di lima wilayah Ibu Kota dan terminal-terminal. Mulai dari tanggal 25 Juli 2013 hingga 28 Agustus 2013. Ia merinci, metromini yang telah ditilang sebanyak 160 unit, dan sebanyak 108 unit telah dikandangkan.

Sementara kopaja telah ditilang sebanyak 48 unit, dan dikandangkan 27 unit. Untuk angkutan umum lainnya, seperti taksi, bus sedang, angkutan barang, bajaj, dan bus besar sebanyak 1.146 unit telah ditilang dan 45 unit telah dikandangkan.

"Jadi, jumlah kendaraan yang telah ditilang 1.354 unit dan 180 kendaraan sudah dikandangkan. Selama itu, sudah ada 1.534 tindakan," kata Sinaga.

Selain melakukan penertiban di jalan, Dinas Perhubungan Provisi DKI Jakarta juga memperketat uji kir angkutan umum. Petugas tidak menoleransi kendaraan yang tidak memenuhi syarat beroperasi.

Bukan hanya itu, pemilik yang kedapatan memalsukan dokumen masa uji akan dipidanakan petugas. Dishub DKI Jakarta bekerja sama dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait hal itu.

Ada pemahaman kesepakatan bersama antara kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan mengenai hal itu. Adapun, kata Sinaga, beberapa angkutan umum yang sudah keluar dari kandang dan menandatangani surat pernyataan, metromini sebanyak 38 unit dan Kopaja 14 unit.

"Saat ini di Polda Metro Jaya subdit ranmor sedang memeriksa pemalsuan dokumen sebanyak 25 unit," ujar Sinaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com