Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Boleh Jadi Jurkam Partai, asal Tidak Ganggu Kerja

Kompas.com - 01/09/2013, 11:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik, Andrinof Chaniago, menilai kegiatan Joko Widodo sebagai juru kampanye (jurkam) dalam pemilihan kepala daerah di tempat lain tidak melanggar aturan dan sah. Selama tidak mengganggu pekerjaan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, hal itu tidak akan mendatangkan masalah.

"Secara aturan itu dibolehkan. Tentu itu sah-sah saja karena dia (Jokowi) punya modal yang bisa dipakai untuk kampanye calon kepala daerah lainnya," kata Andrinof, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/9/2013).

Andrinof mengatakan, Jokowi memiliki modal besar dapat mendongkrak suara dalam kampanye. Ia menilai, semua partai yang memiliki kader seperti Jokowi tentu akan melakukan hal yang sama untuk mengatrol perolehan suara.

"Semua partai pasti akan melakukan itu, kalau punya orang seperti Jokowi, yang berfungsi sebagai pendongkrak suara. Selisih suara itu sangat penting," ujar Andrinof.

Andrinof menilai yang dilakukan Jokowi itu bukanlah masalah ataupun melanggar peraturan, selama kegiatan itu dilakukan di luar jam kerja dan tidak mengganggu waktu Jokowi sebagai pemimpin Jakarta. "Kecuali ia meninggalkan pekerjaannya yang wajib dan pokok, makanya Jokowi mesti ambil di hari Sabtu atau Minggu, di luar hari kerja, sehingga tidak mengambil waktu wajib di daerah yang dipimpinnya," ujar Andrinof.

Meski demikian, Andrinof mengingatkan bahwa Jokowi harus fokus melayani publik di Jakarta. Hal-hal di luar itu, kata dia, harus dilakukan dengan memanfaatkan waktu di luar hari kerjanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com