Ketidaksiapan sistem adalah persoalan yang membuat warga Jakarta masih harus bersabar menanti "wajah baru" metromini dan kopaja. Mengharapkan perbaikan datang dari pemilik kedua jenis armada angkutan tersebut sepertinya terlalu berlebihan.
Dari sisi kepengurusan, dua jenis armada bus itu diketahui adalah milik perorangan dengan kepengurusan yang tak tersentral. PT Metro Mini dibelit konflik manajemen yang membuat para pemilik kendaraan tak punya induk dan bergerak sendiri-sendiri. Jangan tanya soal pengawasan operasional karena jawabannya adalah tidak ada.
Maka, tak heran bila kerap dijumpai bus-bus tak laik jalan ada di jalanan. Tak ada spidometer, bangku yang berkarat, kaca pecah ditambal seadanya, knalpot mengepulkan "kabut" hitam pekat, dan sebagainya.
Sopir dan kernet pun tak punya standardisasi sehingga sudah dianggap hal biasa menjumpai sopir ugal-ugalan melajukan kendaraan, berhenti dan menaikturunkan penumpang dengan sembarangan, ataupun melanggar beragam rambu dan peraturan lalu lintas. Korban jiwa dari kecelakaan yang melibatkan bus metromini dan kopaja sudah berjatuhan.
Kondisi ini telah menggerakkan Jokowi memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menindak bus tak laik jalan. Mulai dari 25 Juli sampai 28 Agustus 2013, 243 bus pun ditindak. Rinciannya, 160 metromini dan 80 kopaja dibuatkan berita acara pemeriksaan, serta 180 metromini dan 27 kopaja dilarang kembali ke jalan.
"Dari jumlah (kendaraan yang ditindak) itu, 52 bus dikeluarkan dengan menandatangani pernyataan akan memperbaiki bus," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Jumlah itu terdiri atas 28 unit metromini dan 14 kopaja.
Namun, tanggapan lebih besar datang berupa demonstrasi para awak bus yang terkena penindakan. Sepanjang Jumat (30/8/2013), para sopir dan kernet bus berunjuk rasa di depan kantor Jokowi dan Basuki. Mereka berpendapat, penyitaan bus dalam penindakan itu adalah tindakan sewenang-wenang.
Apa respons Jokowi atas demonstrasi ini? "Kalau busnya bisa diperbaiki, kalau keselamatan penumpang terjamin, silakan keluarkan semua," kata Jokowi.
Menunggu PPD
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan