Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Penjahat yang Kian Muda Sungguh Merisaukan...

Kompas.com - 04/09/2013, 09:29 WIB

Proses belajar

Sepengamatan Nur Cahyo, termasuk langka tersangka berusia 16 tahun merencanakan pembunuhan untuk merampok.

”Para pelaku kejahatan di bawah umur biasanya melakukan kejahatan spontan,” ucapnya.

Kasus-kasus ini juga menunjukkan gejala kian dininya usia para pelaku kejahatan berat di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Awalnya, karier kejahatan para pelaku di bawah umur ini diawali dengan merampok minimarket seperti yang terjadi di Jakarta pada 2012.

Dari merampok unit-unit usaha kecil, berkembang merampok unit-unit usaha yang lebih besar. Dari perampokan dengan persiapan ”gambar situasi” yang sederhana menjadi perampokan dengan persiapan gambar situasi yang lebih detail dan rumit, bahkan kemudian dilengkapi dengan senjata api.

”Inilah babak baru perampokan di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dilakukan mereka yang masih di bawah umur,” ujar Nur Cahyo.

Menurut Nur Cahyo, proses rasionalisasi pada kasus-kasus perampokan lebih cepat berlangsung ketimbang kasus pembunuhan.

”Dalam kasus perampokan, para pelaku belajar menghitung untung rugi, termasuk menekan risiko dengan skenario terburuk,” ucap Nur Cahyo.

Tidak demikian dengan kasus pembunuhan yang umumnya didominasi emosi daripada pertimbangan rasional.

Hanya pelaku yang melibatkan unsur perencanaan sebelum membunuh yang sudah lebih rasional melakukan kejahatan. ”Selain itu, dia juga sudah lebih mudah menyingkirkan perasaan bersalah atau guilty feeling,” kata Nur Cahyo.

Pembunuhan yang disebabkan letupan emosi misalnya kasus DK (23), seorang ibu yang menenggelamkan Fany Riawan, bayinya sendiri, 20 Juli lalu.

DK membunuh Fany yang baru berusia 43 hari di tempayan di rumah orangtua DK, Gang H Soiyan RT 002 RW 001 Nomor 30, Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Dia kesal karena sering diejek bahwa anaknya itu merupakan anak di luar nikah.

Pada 29 Juli, A mencekik L, istrinya, hingga tewas di rumah mereka di Jalan Moh Kahfi 2 RT 003 RW 008, Srengseng Sawah, Jagakarsa. Sebelumnya, pasangan suami-istri ini terlibat pertengkaran yang dipicu rasa cemburu. Setelah membunuh, A lalu menyerahkan diri kepada polisi.

Menurut Ronny Nitibaskara, kasus-kasus pembunuhan pada umumnya memang dipicu meluapnya emosi yang lepas kendali. Setelah tersangka sadar, barulah muncul rasa penyesalan yang dalam diikuti trauma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com