Namun, ketika peristiwa terulang dan dilakukan pelaku yang sama, pelaku mulai mengalami proses belajar dan mulai mudah menyelesaikan persoalan dengan membunuh.
Kontrol arus informasi
Menanggapi fenomena kasus kejahatan yang semakin banyak dilakukan pelaku berusia muda tersebut, Ronny, Cahyo, dan Lia mengingatkan pemerintah dan masyarakat agar bersama-sama mengontrol arus informasi, memberi informasi dan rambu-rambu, serta melakukan langkah penyadaran.
Menurut Lia, meluapnya informasi membuat proses belajar dan meniru menjadi semakin cepat.
Berdasarkan pengamatan Ronny, kelompok sosial yang paling rapuh meniru pola kejahatan jalanan lewat informasi adalah kelompok kurang mampu secara ekonomi.
”Dengan latar belakang pendidikan rendah, mereka sering memaknai kekerasan sebagai heroisme. Kekerasan juga dianggap sebagai cara paling cepat dan murah mengatasi persoalan,” ujarnya.
Cahyo berharap, keluarga, lingkungan sekolah, dan para pengelola pelayanan publik mewaspadai fenomena ini dengan aktif menanamkan sistem nilai melalui kegiatan sosial, keagamaan, dan pendidikan budi pekerti. (WINDORO ADI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.