Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolak MRT Layang Tuntut Basuki Minta Maaf soal MRT

Kompas.com - 06/09/2013, 15:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perkumpulan warga Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, yang menolak pembangunan jalur layang mass rapid transit (MRT), mendesak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf atas janji yang pernah diucapkannya tentang pembangunan MRT.

Koordinator Masyarakat Peduli Mass Rapid Transit (MPMRT) Lieus Sungkharisma mengatakan, Basuki harus meminta maaf kepada warga Fatmawati karena telah mengingkari janjinya saat berkampanye. Pada masa kampanye Pilkada DKI 2012, kata Lieus, Basuki berjanji akan mewujudkan jalur bawah tanah, bukan layang, untuk MRT di Jalan Fatmawati.

"Tujuan kami bukan jatuhkan dia (Basuki). Tujuan kami mau ubah tabiatnya. Dia ngaku aja, selesai," kata Lieus di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/9/2013).

Lieus menyatakan, Basuki merupakan sahabatnya dan dia merupakan salah satu orang yang mendorong Basuki untuk maju sebagai wakil Joko Widodo. Namun, dia menyayangkan sikap Basuki kepadanya saat ini, terutama kepada warga penolak MRT layang di Fatmawati.

Lieus mengatakan, Senin (9/9/2013) pekan depan, ia akan membawa spanduk untuk mengingatkan Basuki. Tulisan tersebut merupakan pepatah lama Tiongkok yang mengingatkan agar ucapan seseorang jangan sampai berbeda dari yang dilakukan. "Kan ada juga pepatah kalau mau lihat karakter seseorang, beri dia kekuasaan," ujar Lieus.

Hari ini, Lieus menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya sebagai saksi pelapor dalam pelaporannya terhadap Basuki terkait penipuan melalui internet. Bukti yang dimiliki Lieus adalah sebuah video berjudul "Ahok Emang Gue Pikirin MRT".

Video tersebut diambil saat Basuki melakukan dialog kampanye di rumah salah seorang warga Fatmawati, Winarsih. Dalam video itu, Basuki menjanjikan bahwa jalur MRT Jakarta yang akan melewati Jakarta Selatan, termasuk Jalan Fatmawati, akan dibangun dengan konstruksi bawah tanah (subway). Namun, saat telah menjabat, Basuki menegaskan bahwa jalur MRT sudah tidak dapat diubah lagi.

Proyek MRT Jakarta direncanakan akan dimulai bulan ini. Jalur yang akan menghubungkan Kampung Bandan-Lebak Bulus itu akan dibangun dalam dua konstruksi, yakni layang dan bawah tanah. Jalur di Kampung Bandan-Bundaran HI akan dibangun bawah tanah. Adapun Bundaran HI-Lebak Bulus akan dibangun di atas tanah atau jalur layang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com