Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Evakuasi Ford Fiesta, Petugas Derek Dihajar Grand Livina

Kompas.com - 08/09/2013, 18:38 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal mobil Ford Fiesta putih bernomor polisi B 60 ALS yang menabrak pohon di Jalan Boulevard SMR, Kelapa Gading, Jakarta Utara, berbuntut panjang. Saat sedang dievakuasi, mobil Grand Livina malah menghajar Ford Fiesta tersebut.

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal menuturkan kejadian yang terjadi pada pukul 04.00, Minggu (8/9/2013). Saat Ford Fiesta menabrak pembatas jalan, pengemudi bernama Evi berusaha dievakuasi oleh Hasan Basri, satpam gedung Nusa Kirana. Hasan dibantu oleh tiga rekan Evi, yang mengendarai kendaraan Daihatsu Sirion hitam. Mereka adalah Stenly Mortano, Walter Alexsander dan Andrew Hardi.

Kemudian, datang petugas derek Laka Lantas Jakarta Utara Aiptu Sutikno dan Kusnari. Saat Ford Fiesta sedang dievakuasi, melaju dari arah berlawanan Nissan Grand Livina B 1916 UFQ berkecepatan tinggi yang dikemudikan Jung Thuan. Tabrakan pun tak dapat dihindarkan.

Tak berhenti sampai di situ, Jung malah melajukan mobilnya ke arah Mapolsek Kelapa Gading, masih dengan kecepatan tinggi. Braaak... dia kemudian menabrak pos penjagaan yang sedang dijaga Aipda Supriyanto.

Akibat dihajar Grand Livina yang dikendarai Jung, Kusnari dan Andrew Hardi meninggal dunia. Sementara Stanly Murtado kritis dengan luka di kepala. Sedangkan dua korban lainnya, yakni Aiptu Sutikno, anggota Pamwal Satlantas Polres Jakarta Utara mengalami luka robek di kepala sebelah kiri dan luka pada bahu tangan kiri, serta Aipda Supriyanto mengalami luka memar dan lecet di tangan dan kaki.

Korban yang meninggal dunia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diautopsi, sedangkan korban selamat mendapat perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Gading dan Rumah Sakit Gading Pluit.

"Anggota masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap sopir Grand Livina. Kita akan melakukan tes urine terhadap sopir yang kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com