Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kemenpora Terjunkan Sarjana Program PSP3 di 500 Desa

Kompas.com - 13/09/2013, 10:24 WIB
advertorial

Penulis

Setelah memperoleh pembekalan selama dua minggu, peserta program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) siap mengabdi di desa yang telah dipilih dan ditentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Usai pembekalan, para peserta PSP3 akan ditempatkan di berbagai lokasi yang terdiri dari 500 desa, 205 kecamatan, 66 kabupaten/kota di 33 propinsi di seluruh Indonesia.

Dalam pembekalan yang telah berlangsung sejak 31 Agustus 2013 lalu, para peserta memperoleh berbagai materi dari lintas kementerian dan lembaga terkait isu pembangunan pedesaan. Beberapa Kementerian dan lembaga yang terlibat yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lembaga MPR RI, Kementerian Dalam Negeri (Kesbang Limas dan Program PNPM), Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Desa Informasi, PLIK/MPLIK), BUMN/BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Keberadaan program yang sudah memasuki angkatan XXIII ini terkait dengan tiga permasalahan utama yang berusaha dijawab oleh Kemenpora yaitu Pemuda Berpendidikan, Pembangunan Pedesaan dan Pembangunan Sikap atau Perilaku Kebangsaan Pemuda. “Bekerjasama dengan Rindam Jaya, para sarjana PSP3 akan lebih siap mental dalam menghadapi tantangan sebagai penggerak pembangunan di pedesaan”, jelas Menpora Bapak KRMT Roy Suryo.

Beberapa materi yang sudah diberikan antara lain tentang Arah Kebijakan Pembangunan Pedesaan, Kebijakan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Kebijakan Pengembangan Desa Informasi, Relevansi Wawasan Kebangsaan Bagi Kaum Muda, Peran Pemuda dalam Pembangunan di Pedesaan, Cerita Sukses Membangun Kewirausahaan Kaum Muda, Kewirausahaan Sosial dan Tantangan serta Dinamika Kepemimpinan.

Agus Harimurti Yudhoyono Memberikan Materi Kepemimpinan Kepada Peserta Pembekalan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) Program Kementerian Pemuda dan Olahraga Di Rindam Jaya, Jakarta, Rabu (11/9/2013)
Terkait dengan usainya pembekalan ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan melepas peserta Pembekalan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) angkatan XXIII Tahun 2013 pada hari kamis, 12 September 2013 pukul 15.00 hingga 17.30 WIB di lapangan utama (Candradimuka) Resimen Induk Daerah Militer Jayakarta (Rindam Jaya) Jalan Raya Condet no. 55, Jakarta Timur.

Sebelum penempatan, pengelola program provinsi dan peserta PSP3 wajib menandatangani kontrak kerja. Masing-masing pihak penandatangan harus memiliki satu berkas kontrak asli dan salinan kontrak kerja harus dikirim ke pengelola program PSP3 Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora. Penempatan di desa/kelurahan berlangsung selama 24 (dua puluh empat) bulan.

Selanjutnya, penempatan dibagi dalam 5 zona yang sudah ditentukan oleh Kemenpora. Akan dilakukan penempatan secara silang di setiap zona yang terdiri atas 6 hingga 7 provinsi. Adapun zona penempatan terdiri atas:

  • Zona 1: Sulawesi Barat, JawaBarat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Aceh, Maluku Utara dan Lampung
  • Zona 2: Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau dan Maluku
  • Zona 3: Sumatera Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Papua Barat, NTB, Bangka Belitung dan Gorontalo
  • Zona 4: Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Bali dan Jambi
  • Zona 5: Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, NTT dan Kalimantan Tengah

Selama ditempatkan di desa, peserta PSP3 akan melaksanakan tugasnya mengorganisir, menggerakkan dan mendampingi masyarakat dalam berbagai aksi program di bidang keuangan mikro, kebangsaan dan teknologi informatika. Penilaian kerja peserta dilakukan secara insidentil dan berkala oleh tim pusat dan daerah secara terpadu dengan proses pendampingan sesuai pedoman yang diterbitkan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Penempatan peserta berdasarkan zona tersebut akan terus dipantau untuk memastikan keberhasilan program PSP3 ini. “Indikator keberhasilan program dapat terlihat dengan 3 unsur yaitu adanya perubahan kapasitas PSP3, adanya hasil kegiatan di masyarakat dan adanya keberlanjutan kegiatan di tingkat masyarakat”, pungkas Menpora. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com