Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji DKI Tetap Mendapat Katering

Kompas.com - 13/09/2013, 10:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, jemaah haji dari Jakarta akan tetap mendapatkan katering dan akomodasi. Sebanyak 455 calon jemaah haji dari embarkasi Jakarta secara resmi diberangkatkan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2013).

"Tahun ini katering berlaku karena melihat situasi dan kondisi untuk pelayanan kesehatan," kata Budi saat ditemui di kantornya di Balaikota Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Berdasarkan data di APBD DKI 2013, anggaran transportasi di Mekkah sebanyak Rp 2,7 miliar, anggaran katering sebesar Rp 15,2 miliar, dan anggaran-anggaran lain untuk pelatihan dan operasional petugas haji DKI. Anggaran tersebut dialokasikan untuk 8.300 jemaah haji. Anggaran itu diperkirakan tidak akan habis semua sehingga jemaah haji asal Jakarta akan mendapat sarapan, makan siang, dan makan malam.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri melarang Pemprov DKI Jakarta memberikan pelayanan tambahan katering dan transportasi bagi jemaah haji. Mendagri menilai bantuan bagi penyelenggaraan haji, termasuk dalam kategori bantuan sosial yang harus diberikan secara selektif, tidak terus-menerus, tidak mengikat, dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya, seperti diatur dalam Pasal 45 Permendagri Nomor 45 Tahun 2011.

Menanggapi hal tersebut, Budi menyatakan bahwa Pemprov DKI telah mengantongi surat Kementerian Agama, yang menjelaskan bahwa pemberian katering dan transportasi itu dapat diteruskan. Alokasi anggaran bantuan jemaah haji asal Jakarta sebesar Rp 17,9 miliar itu dialokasikan untuk semua calon jemaah haji. Fasilitas ini, kata dia, bertujuan agar jemaah tidak kelelahan mencari makan.

"Selama di Mekkah, jemaah haji asal Jakarta akan mendapat jatah makan dua kali sehari dan fasilitas 18 bus. Semua fasilitas akan diberikan sampai semua jemaah pulang kembali ke Indonesia," kata mantan Sekretaris Bappeda DKI itu.

Budi menjelaskan, jemaah haji asal Jakarta berjumlah 5.836 orang dengan 13 kloter. Jumlah itu sudah sesuai dengan peraturan Pemerintah Arab Saudi untuk pengurangan sebesar 20 persen jemaah karena renovasi Masjidil Haram.

Tahun lalu, sebanyak 16 kloter asal Jakarta berangkat menunaikan ibadah suci. Calon haji yang batal berangkat ditentukan oleh Kementerian Agama dengan diambil dari nomor urut paling bawah atau yang paling terakhir mendaftar.

"Kita terus mengingatkan saat ini di Mekkah sedang ada renovasi. Kami meminta para jemaah haji untuk terus menggunakan masker. Kami selalu memonitor laporan petugas haji di sana," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com