Banyak pelajar merasa razia dilakukan mendadak tanpa pemberitahuan lebih dulu. Sejumlah pelajar juga kecewa karena mereka terpaksa harus pulang naik angkot. Salah satunya Sintia (16), pelajar yang mengaku sudah mengendarai sepeda motor sejak awal masuk SMA.
"Rumah saya jauh, di Tambun, naik angkot ribet," tutur siswi kelas XII SMA Bani Saleh, Bekasi.
Romi (13), pelajar lainnya, juga ditilang. Sepeda motor Honda Karisma bernomor polisi B 6157 KEE yang dikendarainya diamankan polisi ke Polresta Bekasi Kota. Bukan hanya tak memiliki SIM, saat terjaring razia dia juga tak mengenakan helm.
"Cuma mau latihan bola, lagian rumahnya juga dekat," kata pelajar kelas VII SMPN 11 Kota Bekasi.
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Satlantas Polresta Kota Bekasi, AKP Susilowati, mengatakan, razia sudah ketiga kalinya dilakukan dalam pekan ini. "Hari ini saja sudah ada sekitar 25 pelajar yang terjaring. Kalau digabung hari sebelumnya ada 100-an lebih yang terjaring," ungkapnya.
Umumnya, kata Susilowati, para pelajar yang terjaring razia tak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Mereka diberi surat tilang, sementara sepeda motor yang terjaring razia dibawa ke Polresta Bekasi Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.