Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Punya Empat Pulau di Belitung

Kompas.com - 15/09/2013, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


BELITUNG TIMUR, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ternyata memiliki empat pulau pribadi di Kepulauan Bangka Belitung. Untuk diketahui, Kepulauan Bangka Belitung memiliki ratusan pulau. Setidaknya tercatat ada sebanyak 168 pulau kecil di daerah yang terkenal dengan tambang timah tersebut.

"Saya diwariskan bapak saya 3-4 pulau, tapi ke ibu saya lho. Ha ha ha," kata Basuki, di Belitung Timur, Sabtu (14/9/2013).

Empat pulau di Kepuluan Bangka Belitung itu merupakan warisan dari sang ayah Indra Tjahaja Purnama (Kon Nam) yang merupakan pengusaha timah dan pasir terkenal di Belitung. Pulau-pulau tersebut ditanami dengan pohon kelapa. Karena Basuki telah menjadi pejabat negara, harta kekayaannya telah dilaporkan semua kepada lembaga terkait.

"Kita laporkan semuanya. Karena sebagian juga harta saat saya masih menjadi pengusaha," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu kemudian menceritakan kalau temannya pernah berujar kepadanya bahwa seorang kaya itu adalah yang memiliki rumah, apartemen, gunung, pantai, hutan, dan pulau sehingga Basuki dianggap sebagai orang kaya oleh temannya.

"Padahal teman saya itu orangnya kaya sekali. Tapi, saya dianggap lebih kaya dari dia, karena dia enggak punya gunung, pantai, dan hutan. Ha ha ha," katanya seraya tertawa.

Pulau-pulau Basuki yang telah ditanami dengan pohon kelapa itu awalnya akan dijadikan sebagai produsen santan. Ayahnya memiliki ide untuk mengolah pohon kelapa itu menjadi santan dalam kemasan. Namun, ide tersebut tidak dilanjutkan karena tidak ada yang mengakomodasi.

Saat itu, beberapa warga desa ada yang menimpali kalau barang dagangannya tidak akan laku karena produknya sudah tidak segar lagi. Padahal, sekarang produk santan kemasan diminati oleh warga Indonesia pada umumnya.

Agar ide itu tidak sia-sia terbuang, ayahnya menyekolahkan Basuki di Jakarta guna menyalurkan ide-ide yang muncul saat berada di kampung halamannya. Salah satu contoh adalah ide mengembangkan kelapa menjadi santan kemasan. Kalau di Belitung Timur, produk itu dipandang sebelah mata. Namun jika sudah masuk kota, maka produk itu justru diminati warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com