Meskipun lahir dan besar di Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Amin tidak paham apa yang menjadi penyebab tawuran di daerahnya. "Sejak dulu sudah begitu. Anak-anak Galur serang Tanah Tinggi, atau dari Kampung Rawa ke Kawi. Kadang sama-sama satu kampung, tetapi beda RW saling serang."
Minggu malam, ada dua kelompok anak muda saling serang. Awalnya dengan petasan, berikutnya dengan batu. "Opera jalanan itu mirip pembagian waktu kerja, pagi, siang sore, malam, atau dini hari," ujar Kepala Seksi Layanan Umum Kecamatan Johar Baru Lisa.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo heran melihat tawuran tak pernah berhenti di kawasan itu. Sudah kali kesekian dia mendapatkan laporan adanya tawuran antarwarga di Johar Baru. Jokowi segera turun ke lokasi tawuran untuk melihat secara benar akar persoalannya. "Saya akan selesaikan. Saya minta Wali Kota Jakarta Pusat dan camat setempat mencari terobosan. Mungkin besok saya akan turun ke sana," katanya.
Sebelum membuat terobosan, pihak terkait perlu memetakan masalah di lapangan. "Karena saya belum mengerti secara detail persoalannya, saya belum bisa bicara. Kalau sudah melihat lapangannya, lihat kondisi masyarakatnya, baru saya bisa memberikan penjelasan," kata Jokowi.
Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengakui, karena kondisi di kecamatan itu sudah aman dari tawuran, sejumlah program kegiatan di Johar Baru sempat dihentikan. Dia berjanji akan menghidupkan kembali ruang-ruang interaktif bagi remaja di Johar Baru. Langkah ini merupakan upaya untuk mencegah tawuran berulang lagi.
Selain itu, lurah dan camat diharuskan untuk terus mendekati tokoh masyarakat, mulai dari RT, RW, sampai tokoh agama. Pendekatan ini dilakukan untuk mengajak para tokoh ikut mencegah terjadinya tawuran.
Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Provinsi DKI Jakarta Budi Utomo mengatakan, tawuran yang terjadi di Johar Baru bukan persoalan biasa. Sebab, walaupun dalam skala kecil, belum ada solusi tepat untuk menghentikan bentrok warga itu.
Berbagai pendekatan sosial sudah dilakukan aparat pemerintah di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Budi meyakini ada pihak yang diuntungkan dari adanya konflik antarwarga di sana. Jika tidak, pasti tawuran antarwarga di sana bisa segera diselesaikan. (Agnes Rita Sulistyawati/Jossie Susilo/Andy Riza Hidayat)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.