Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Terlibat Penyekapan di Hayam Wuruk

Kompas.com - 18/09/2013, 06:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu anggota TNI diduga terlibat dalam aksi penyekapan yang digerebek Kepolisian Sektor Metro Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (17/9/2013) malam. Dia adalah satu di antara delapan orang yang digiring ke Mapolsek Tamansari, dari lokasi penyekapan di ruko penyedia jasa keamanan PT Banteng Jaya Mandiri di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

"Kami juga amankan dua oknum TNI, salah satunya anggota Lantamal II Jakarta. Tadi dia mengaku berjaga di kantor ini. Tapi mengaku bukan sedang berdinas, ketika kami tanya," kata Kepala Polsek Tamansari Komisaris Ade Vivid, Rabu (18/9/2013) dini hari.

Satu oknum TNI tersebut adalah Kopda DN, anggota TNI AL yang bertugas di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II. Ade mengatakan ketika penggerebekan dimulai dan petugas kepolisian meneriakkan identitas sebagai polisi, oknum itu menjawab dengan mengaku dia adalah marinir. Namun dalam pemeriksaan diketahui bahwa dia adalah anggota TNI AL dari pangkalan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, Ade mengatakan bahwa oknum TNI di ruko itu bekerja sebagai petugas keamanan. Ketika ditanya, oknum tersebut mengaku bahwa ia bekerja di sana tidak dengan sepengetahuan komandannya. Ade mengatakan, saat ini polisi masih mendalami peran oknum TNI dalam penyekapan ini, apalagi pengakuan sementara korban menunjukkan bahwa oknum tersebut ikut menganiaya mereka.

Menurut Ade, keterlibatan oknum TNI AL tersebut sudah dilaporkan kepada jajaran TNI AL. Setelah diminta memberi keterangan, kata dia, penanganan terhadap oknum tersebut akan diserahkan kepada POM TNI AL.

Polisi menggerebek sebuah ruko di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Selasa sekitar pukul 22.00 WIB, setelah mendapatkan laporan masyarakat melalui babinsa kepolisian. Selain menemukan dua korban disekap di dalam ruko itu, polisi juga mendapatkan sepucuk pistol, satu airsoftgun, dan satu senapan angin.

Ditemukan juga sembilan senjata tajam beraneka jenis dan 15 peluru. "(Semua senjata) ini digunakan untuk menakut-nakuti korban. Airsoftgun milik oknum TNI," papar Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Jika Kaesang dan Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pertarungan Ulang Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com