JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menduga robohnya bangunan proyek Gelanggang Olahraga (GOR) Koja, Jakarta Utara, terjadi karena ada kegagalan fungsi pada salah satu mesin cor. Hal itu menyebabkan ketidakseimbangan beban pada konstruksi cetakan beton.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pengecoran pada tangga gedung itu dilakukan di dua titik secara bersamaan. Namun, diduga salah satu alat cor tidak berfungsi sehingga pengecoran tidak berjalan bersamaan.
"Satu alat diperkirakan ada kemacetan sehingga (hanya) satu tempat lain mengalami pengecoran," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/9/2013).
Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi di lantai dua GOR. Polisi menduga penahan yang hanya menerima satu aliran beton tersebut tidak kuat menahan beban yang ditimbulkan akibat aliran beton pada satu titik saja.
"Akhirnya terjadi ketidakseimbangan, dan penahan-penahan dari cor tersebut untuk lantai dua menjadi roboh," ujar Rikwanto.
Meski demikian, Rikwanto mengatakan bahwa penyelidikan lebih dalam akan dilakukan oleh tim ahli. Saat ini tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri tengah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Polisi telah menutup lokasi tersebut dengan garis polisi. Sejumlah saksi masih dalam pemeriksaan petugas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.