Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban Setengah Hati di Pasar Gembrong

Kompas.com - 23/09/2013, 07:51 WIB

 


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pedagang kaki lima tetap menjamur di kawasan Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Hanya tampak sejumlah petugas satuan polisi pamong praja dan aparat kepolisian berjaga, tetapi tak ada tindakan tegas terhadap PKL yang menggelar lapak, seperti terpantau Sabtu (21/9).

Kawasan PKL Gembrong pun kembali seperti semula. Pedagang mainan anak dan karpet kembali menggelar lapak di atas trotoar. Deretan mobil dan sepeda motor yang diparkir memenuhi badan jalan di sepanjang kawasan PKL itu.

Sebaliknya, Pasar Gembrong Cipinang Besar yang menjadi tempat relokasi para pedagang relatif sepi. Tak sedikit kios di pasar itu yang tutup. Sementara sebagian pedagang yang membuka kios juga tetap menggelar lapak di pinggir jalan menjajakan barang dagangannya.

Sejak kawasan PKL Gembrong ditertibkan pada awal 9 September lalu, setidaknya 105 PKL di kawasan Gembrong yang umumnya pedagang mainan anak direlokasi ke Pasar Gembrong Cipinang Besar. Namun, jumlah PKL yang direlokasi itu baru separuh dari total PKL yang ada di kawasan Gembrong, yaitu 211 PKL. Bahkan, 44 PKL di antaranya yang merupakan pedagang karpet menolak direlokasi ke Pasar Perumnas Klender.

Santi (50), PKL di kawasan Gembrong, tetap memilih menggelar lapaknya di pinggir Jalan Basuki Rahmat. Namun, kios yang diperolehnya di Pasar Gembrong Cipinang Besar juga tetap dibuka.

"Tidak ada kepastian untuk dagang saat ini. Makanya, saya tetap gelar lapak di pinggir jalan karena bisa mendatangkan omzet. Sebaliknya, di dalam pasar, pelanggan yang datang ke kios saya jarang sekali," katanya.

Santi mengungkapkan, penertiban PKL di kawasan Gembrong yang tak tuntas menyebabkan masih banyak warga berbelanja di kawasan PKL tersebut.

Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Timur Krisdiyanto mengatakan, masih banyak pedagang yang sulit diatur sehingga mereka tetap berjualan di trotoar. Karena itu, Krisdiyanto menegaskan, pihaknya akan menertibkan secara terus-menerus PKL di kawasan Gembrong. "Kami akan laksanakan penertiban terus-menerus," ucapnya. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com