Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Hias di Jalan Arjuna Mundur 8 Meter

Kompas.com - 24/09/2013, 10:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tempat pedagang tanaman hias di pinggir Jalan Arjuna Selatan, Jakarta Barat, kini sudah rata dengan tanah. Para pedagang diminta memundurkan tempat jualannya hingga delapan meter dari posisi semula. Tampak beberapa backhoe atau alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta sedang membeton kawasan tersebut.

Heri (38), salah seorang pedagang tanaman hias mengaku petugas Pemprov DKI sudah menyosialisasikan hal itu sebelum Ramadhan. Eksekusinya, baru dilakukan pada Kamis, pekan lalu.

"Tidak ada aksi perlawanan dari para pedagang," kata Heri kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2013).

Selain mundur delapan meter dari lokasi semula, ada pula yang memindahkan tempat dagangnya ke kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dan ke sentra penjualan tanaman hias Jakarta Barat.

Heri yang telah 12 tahun berdagang tanaman hias di pinggir Jalan Arjuna Selatan itu mengharapkan relokasi tak membuat rezekinya menjadi terhambat. Sebab, selama ia berdagang di pinggir jalan, omzetnya dapat mencapai Rp 15-20 juta per bulannya.

"Ya, mau bagaimana lagi, kalau sudah peraturannya begini, terima saja," ujar Heri.

Ditargetkan rampung Desember

Pengerjaan pelebaran Jalan Arjuna Selatan sudah dilaksanakan sejak satu bulan lalu. Pengerjaan itu menyebabkan kemacetan lalu lintas dari arah Batu Sari menuju Jalan Panjang, Kebon Jeruk maupun dari Kebon Jeruk menuju Batu Sari. Sebab, jalan tersebut semakin sempit dengan adanya proyek pelebaran jalan tersebut.

Kepala Seksi Peningkatan Jalan Bidang Jalan Dinas PU DKI, Rakim mengatakan, pengerjaan jalan tersebut ditargetkan rampung pada 15 Desember 2013 mendatang. Pelebaran jalan dikerjakan dengan anggaran tahun tunggal.

"Pokoknya tanggal 15 Desember itu sudah harus selesai dan tanggal itu paling lambat ya," kata Rakim.

Pengerjaan pelebaran Jalan Arjuna Selatan itu memanfaatkan trase yang sudah bebas. Tanah itu sebelumnya telah dibebaskan oleh PT Bina Marga. Jadi, Dinas PU DKI tidak perlu membebaskan lahan kembali untuk melebarkan Jalan Arjuna Selatan.

Adapun tanah yang dimanfaatkan untuk pelebaran Jalan Arjuna Selatan, tahun ini adalah sekitar 700 meter, mulai dari Jalan Panjang (bawah fly over Kedoya) hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) Arjuna Selatan. Anggaran yang dialokasikan untuk pengerjaan jalan ini adalah Rp 5.115.000.000, dan dibatasi hingga Desember.

Rakim yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Seksi Pembangunan Jalan Bidang Jalan DPU DKI itu juga menjelaskan, untuk tahun ini, pelebaran Jalan Arjuna Selatan hanya dilakukan mulai dari pertigaan Jalan Panjang hingga JPO Arjuna Selatan. Untuk tahun depan, rencananya Dinas PU DKI akan melebarkan jalan mulai dari JPO Arjuna Selatan hingga Baru Sari.

Sebelum melakukan pelebaran jalan, kata dia, Dinas PU DKI harus melalui pengadaan lahan terlebih dahulu, pembebasan trase, dan pembangunan fisik. Selain itu, pelebaran jalan Batu Sari pada 2014 mendatang juga harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Terkait terbongkarnya lokasi tanaman hias, Rakim senang karena para pedagang mau memundurkan dagangan mereka karena kesadaran diri sendiri. Jadi, saat pembongkaran mereka juga tidak melakukan perlawanan. Ia pun berharap penyelesaian pelebaran jalan usai sebelum target.

Dengan adanya kemacetan yang timbul karena pengerjaan jalan itu, Rakim meminta warga untuk maklum karena pelebaran jalan itu akan bermanfaat bagi masyarakat juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com