Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Pertanyakan Tambahan Uang Kerahiman untuk Warga Ria Rio

Kompas.com - 26/09/2013, 17:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI tidak mengeluarkan anggaran untuk uang ganti rugi atau uang kerahiman. Ia mempertanyakan sumber dana untuk menambah uang kerahiman bagi warga bantaran Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, agar mau direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok.

"Pemprov DKI itu sudah enggak ada uang kerahiman, sudah dicabut. Itu posnya dari mana?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Basuki memperkirakan, penambahan uang kerahiman itu berasal dari PT Pulomas Jaya sebagai pemilik dan pengelola lahan Waduk Ria Rio atau dari dana operasional Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurut Basuki, Gubernur bebas menggunakan dana operasionalnya, termasuk untuk memberikan kompensasi kepada warga relokasi.

"Pakai uang operasional boleh saja, kalau mau. Memang Pak Gubernur bisa melakukan apa saja tanpa sepengetahuan saya kok, he-he-he," ujar Basuki.

Surat keputusan gubernur tentang uang kerahiman itu adalah SK Gubernur Nomor 193 Tahun 2010 tentang pedoman penggantian uang kerahiman oleh penggarap bangunan di atas lahan negara. Melalui pencabutan SK Gubernur itu, kata Basuki, Pemprov DKI tidak lagi memberikan uang kerahiman atau kompensasi kepada warga yang menggarap lahan milik negara. Demikian pula kepada warga korban penggusuran ataupun lainnya.

"Tapi, kalau PT Pulomas Jaya mau kasih, bisa saja. Kalau APBD DKI enggak," kata Basuki.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi enggan menjelaskan lebih lanjut terkait penambahan uang kerahiman bagi warga Waduk Ria Rio tersebut. Menurut dia, yang lebih berhak menjawab hal tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi membantah bahwa Pemprov DKI mengeluarkan dana tambahan untuk uang kerahiman tersebut.

Kendati demikian, Budi Karya membenarkan adanya penambahan uang kerahiman tersebut. Permasalahan relokasi warga Waduk Ria Rio akhirnya terselesaikan. Warga sekitar waduk itu bersedia pindah ke Rumah Susun Pinus Elok di Cakung, Jakarta Timur.

Sebanyak 208 kepala keluarga (KK) akhirnya bersedia direlokasi dengan menerima uang kerahiman lebih dari Rp 1 juta. Camat Pulogadung Teguh Hendrawan mengatakan, setelah bernegosiasi dengan warga pada Rabu kemarin, disepakati bahwa uang kerahiman untuk warga akan ditambah. Tambahan uang kerahiman itu merupakan kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Setelah warga bersedia direlokasi, pekan ini akan ada pengundian dan pemberian kunci Rusun Pinus Elok. Selain itu, dana kompensasi juga akan diberikan pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com