Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Diminta Bayar Utang Rp 111 Miliar kepada 35 RS

Kompas.com - 02/10/2013, 09:17 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, diminta segera melunasi pembayaran utang total Rp 111 miliar kepada 35 rumah sakit yang bekerja sama dalam pelayanan pengobatan gratis untuk masyarakat.

"Setelah APBD Perubahan disahkan, maka DPRD minta kepada pemkot untuk segera melunasi utang kepada RS itu," kata Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Tangerang, Eddy Ham di Tangerang, Rabu (2/10/2013).

Dikatakan bahwa total utang Pemkot Tangerang kepada 35 rumah sakit tersebut hingga 26 September mencapai sebesar Rp 111 Miliar.

Oleh karena itu, kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait agar secepatnya melaksanakan kegiatan secara cepat dan tepat mengingat waktu yang tersedia cukup singkat.

"Mengingat waktu yang sangat terbatas, maka agar penggunaan anggaran dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran," kata Eddy Ham.

Plt Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, juga minta kepada dinas/instansi segera melakukan berbagai kegiatan terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemkot Tangerang pun memberikan apresiasi kepada segenap anggota DPRD yang telah bersinergi melakukan pembahasan dan kajian terhadap APBD Perubahan untuk kepentingan masyarakat. "Semoga sinergisitas ini dapat membantu dalam memberikan pelayanan kepada warga Kota Tangerang," katanya.

Pemerintah Kota Tangerang bersama DPRD pada hari Senin (30/9) melakukan penandatanganan bersama rancangan peraturan daerah (Raperda) APBD perubahan Tahun Anggaran 2013 menjadi Peraturan Daerah (Perda).

APBD Perubahan ini mengalami kenaikan sebesar 7,22 persen dari APBD murni 2013 dari sebesar Rp 2.282.982.000.000 menjadi Rp 2.447.714.000.000.

Sebelumnya, terdapat enam RS yang telah membatasi pelayanan kesehatan berobat gratis untuk warga Kota Tangerang yakni RS Sitanala, RS Hermina, RS Mayapada, RSUD Kabupaten Tangerang, RS Dinda dan RS Medika Lestari.

Alasan pembatasan tersebut dikarenakan jumlah tagihan yang semakin besar dan belum dibayar oleh Pemkot Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com