Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Info Artefak Emas Museum Nasional Berada di Thailand

Kompas.com - 02/10/2013, 16:23 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi telah mendapat informasi bahwa empat artefak emas yang raib dari Museum Nasional sudah berada di Thailand. Namun, hingga saat ini, polisi belum menemukan titik terang hilangnya benda bersejarah tersebut.

"Ada yang bilang artefak tersebut sudah berada di Thailand. Maka dari itu, kita masih terus berkomunikasi dengan Interpol. Tetapi, sampai saat ini belum ada laporan mengenai itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/10/2013).

Selain dengan Interpol, tambah Rikwanto, kepolisian Indonesia telah berkoordisasi dengan bandara-bandara yang berada di dalam ataupun luar negeri.

Rikwanto menilai adanya unsur-unsur kesengajaan dalam hilangnya empat artefak emas tersebut. Unsur kesengajaan yang dimaksud adalah adanya orang yang menginginkan benda peninggalan Kerajaan Mataram kuno tersebut.

Selain itu, dalam kasus ini juga terdapat unsur kelalaian, yakni tidak bekerjanya closed circuit television (CCTV) museum dan tidak adanya satu pun petugas keamanan museum yang mengetahui artefak tersebut telah dicuri. "Waktu hilangnya saja kapan juga tidak jelas. Jadi, susah untuk menyelidikinya," kata Rikwanto.

Sementara itu, museolog Kartum Setiawan mengatakan, artefak tersebut sangat memungkinkan sudah berpindah tangan ke seseorang yang berada di luar negeri. Sebab, artefak tersebut berukuran sangat kecil, sangat mudah untuk disembunyikan di suatu tempat. Terlebih pelaporan kehilangan artefak tersebut tergolong sangat terlambat.

Artefak tersebut hilang pada Rabu, 11 Agustus 2013, pagi. Tetapi, pengelola museum baru melaporkan kehilangan benda bersejarah itu pada keesokan harinya.

"Bisa jadi (sudah berada di luar negeri). Biasanya sudah langsung dibawa ke luar negeri. Jadi kalau hilangnya malam, bisa saja pagi sudah dibawa ke luar negeri. Apalagi ada jeda antara waktu hilang dengan pelaporan," ujarnya saat dihubungi.

Kartum menambahkan, harus segera bekerja sama dan melaporkan rumah-rumah lelang yang berada di luar negeri mengenai hilangnya artefak dari museum ini. Saat ini, polisi lebih memfokuskan melakukan penyidikan di dalam internal museum.

"Apalagi untuk hal seperti ini biasanya sudah ada kerja sama dengan jaringan kolektor," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com