"Jangan berpikir ini akan menyelesaikan banjir di Jakarta. Ini hanya mengurangi genangan air saja," ujarnya saat dihubungi, Kamis (3/10/2013).
Oleh sebab itu, pembuatan sumur resapan itu difokuskan pada daerah-daerah yang setiap banjir menyebabkan genangan. Contohnya, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jalan Matraman, Jakarta Timur, permukiman elit di Menteng, Jakarta Pusat dan sebagainya.
Andi menjelaskan, sebenarnya Jakarta telah memiliki Peraturan Gubernur yang memungkinkan dibuatnya sumur resapan, yakni Peraturan Gubernur Nomor 68 tahun 2005 tentang pembuatan sumur resapan. Namun, selama ini Perda tersebut diabaikan dan tak dilaksanakan.
Menurut Andi, pembuatan sumur resapan cukup mudah. Langkah pertama pengeboran adalah dengan mengecek struktur tanah, apakah titik tersebut dapat dibor atau tidak. Jika memungkin kan, pengeboran akan dilanjutkan. Jika tidak, pengeboran akan dipindahkan ke titik yang lain.
"Dan teknologi sumur resapan itu sebenarnya sudah lama. Hanya dikasih filter kawat-kawat di atas lubangnya. Satu titik akan ditanam sampai delapan pipa berdiameter 40 cm," paparnya.
Rencananya, pembuatan sumur resapan itu akan rampung pada Desember 2014 yang akan datang. Total anggaran proyek tersebut senilai Rp 130 miliar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.