Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabut Pentil Ban Tak Hanya di Jakarta, Daerah Lain Juga

Kompas.com - 04/10/2013, 11:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menertibkan parkir liar dengan mencabut pentil ban kendaraan di Jakarta juga dilakukan di daerah lain. Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan, kini pemerintah Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Solo, dan Surabaya juga melakukan tindakan yang sama kepada para pelanggar ketentuan parkir.

"Tindakan cabut pentil ban itu dinilai efektif sehingga ditiru oleh daerah lain," kata Pristono di Balaikota Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Ide cabut pentil ban itu digagas oleh Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Muhammad Akbar. Pristono yakin bahwa langkah tersebut menimbulkan efek jera bagi para pemilik motor yang parkir liar di pinggir jalan. Karena pelanggar parkir itu enggan ditilang, maka hingga saat ini belum ada yang mengambil pentil mereka di kantor Dishub DKI, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Padahal di kantor Dishub DKI telah disediakan pentil ban, surat tilang lengkap dengan aparat kepolisian untuk mengurus pelanggarannya. Menurut Pristono, daripada kena tilang, mereka lebih memilih mendorong motor mencari bengkel sepeda motor.

"Sama dengan mobil, kita kempesin bannya. Pertama satu ban, kalau besok masih parkir liar juga kita kempesin dua ban, besoknya tiga ban, dan seterusnya," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tindakan pencabutan pentil ban motor belum efektif. Menurut dia, masih banyak pemilik kendaraan yang bandel dan menyimpan pentil cadangan. Namun, tindakan itu sudah menimbulkan efek jera bagi para pengguna kendaraan bermotor untuk tidak lagi parkir liar di badan jalan.

"Kita lakukan bertahap saja, toh kita didukung Pak Dirlantas," kata Basuki.

Pencabutan pentil ban motor dan penggembosan ban mobil merupakan salah satu program mengatasi masalah lalu lintas Ibu Kota. Motor dan mobil yang selama ini kerap diparkir di badan jalan dipaksa masuk ke dalam parkir off street atau dalam gedung parkir. Tarif parkir off street mencapai Rp 4.000 per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com