Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Berpenghasilan Rp 3,5 Juta Tolak Tinggal di Panti Jompo

Kompas.com - 05/10/2013, 08:07 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Enot (71), seorang pengemis yang mengantongi Rp 3,56 juta dari hasil mengemis selama 10 hari, mengaku tak betah di panti sosial dan ingin kembali ke jalan. Perempuan tua ini terjaring razia penyakit masyarakat Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada 27 September 2013 lalu dan dititipkan di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 di Jalan Raya Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur.

"Walaupun diperlakukan baik di panti, saya lebih senang di jalan walaupun hidup susah," kata Enot, Jumat (4/10/2013). Selama di perjalanan menuju PSBI, dia juga takut dengan nasihat-nasihat yang diberikan oleh petugas. Ia takut dipindahkan ke Panti Werdha (panti jompo). Menurutnya, walaupun diberi tempat tinggal, baju, dan makanan yang layak oleh panti, ia lebih senang kembali mengemis. Saat mengemis, Enot biasanya tidur di depan rumah toko, halte, dan tempat lain di Warung Buncit serta Mampang, Jakarta Selatan.

Dia mengaku, ketika tinggal di panti, ia merasa tidak bebas bepergian ke mana-mana seperti biasanya. Enot yang sebatang kara di Jakarta mengaku sudah mengemis sejak hijrah ke Jakarta beberapa tahun lalu. Dengan bermodalkan kain lusuh, karung (tempat duduk), gelas plastik, dan wajah memelas, ia dapat memperoleh penghasilan antara Rp 100.000-Rp 200.000 per hari.

Enot ditangkap dalam penertiban yang dilakukan pada Jumat (27/9/2013) pekan lalu. Saat diamankan, Enot menyimpan uang Rp 3,56 juta. Dalam penertiban pada hari tersebut, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan juga menciduk 19 pengemis di sejumlah tempat. Pada Sabtu (28/9/2013), diringkus lagi lima pengemis di tempat berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com