Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Minggu, ke Kaki Lima Night Market Saja!

Kompas.com - 05/10/2013, 17:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menyelenggarakan Kaki Lima Night Market, pada Sabtu (5/10/2013) malam ini. Berbagai persiapan telah dilaksanakan demi kelancaran acara yang baru pertama kali diselenggarakan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Andi Baso Mappapoleonro menjelaskan ada sekitar 414 UKM yang akan berpartisipasi.

"Jadi, ada pojok betawi, kuliner berat, kuliner ringan, stand minuman, non kuliner, pedagang Blok G Tanah Abang, IWAPI, kreativitas penghuni lapas, dan stand Dekranasda DKI," kata Andi, di Jakarta, Sabtu siang.

Untuk peserta non-kuliner, tiap wilayah Ibu Kota membawa UKM kebanggaan mereka masing-masing. Perinciannya adalah UKM Jakarta Selatan membawa 52 pedagang, UKM Jakarta Pusat sebanyak 51 pedagang, UKM Jakarta Timur sebanyak 16 pedagang, UKM Jakarta Barat sebanyak 31 pedagang, dan UKM Jakarta Utara sebanyak 53 pedagang.

Sebagai upaya pelestarian makanan Betawi, kata Andi, akan banyak UKM kuliner yang menjajakan produk khas Betawi. Seperti misalnya, laksa penganten, bubur ase, toge goreng, laksa, gabus pucung, pecak gurame, asinan betawi, ketupat babanci, lelawar gantung, kue kering betawi, kue rangi, kue jongkong, kue putu mayang, kerak telor, selendang mayang, dan sebagainya.

Nantinya, makanan-makanan itu sudah berbentuk siap saji di dalam mangkok stirofom. Tidak menggunakan piring untuk menjaga kebersihan. Oleh karena itu, pihak panitia juga telah menyediakan sebanyak empat unit motor sampah, 20 unit keranjang sampang besar, plastik sampah besar, wastafel, dan petugas kebersihan.

Tiga panggung hiburan

Aspek penerangan juga menjadi sebuah hal yang penting dalam pelaksanaan pesta rakyat tersebut. Andi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI itu mengatakan Pemprov DKI telah menyediakan dua unit genset, lampu tembak di 15 tiang listrik sepanjang area Night Market dan lampu tembak di Jalan Agus Salim.

Kaki Lima Night Market juga akan dimeriahkan hiburan masyarakat dan Betawi. Akan ada tiga panggung yang tersebar untuk menampilkan hiburan kepada pengunjung. Panggung pertama berada tepat di depan Kantor Wakil Presiden (musik keroncong), panggung kedua tepat di depan Gedung STO Telkom (perkusi), dan panggung ketiga berada di depan Wisma Antara (pengamen jalanan).

Mulai dari pukul 11.00 WIB, Jalan Medan Merdeka Selatan sisi Selatan sudah ditutup secara parsial. Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, lokasi telah ditutup total dan tenda sarnavil diposisikan ke lokasi utama. Pada pukul 15.00-16.00 WIB, pedagang sudah mulai menyiapkan barang dagangan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rencananya akan membuka Kaki Lima Night Market secara seremonial pada pukul 18.30 WIB. Lima menit setelahnya, panitia akan melaporkan pelaksanaan Kaki Lima Night Market. Pada pukul 19.00-23.00 WIB, Kaki Lima Night Market diselenggarakan.

Pembayaran e-money

Untuk sistem transaksi jual beli pada pagelaran ini, kata Andi, tidak menggunakan uang tunai. Melainkan dengan menggunakan sistem e-money atau autodebet. "Jadi, nanti dibayarnya tidak cash, dan pakai semacam kartu e-money Brizzi atau e-money," kata Andi.

Anggaran untuk penyelenggaraan acara ini merupakan pembiayaan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Bank DKI dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di lokasi disiapkan lima booth untuk membeli maupun mengisi ulang e-money.

Selain dapat digunakan membeli barang yang ada di Kaki Lima Night Market, kartu e-money itu juga dapat digunakan berbelanja di minimarket, naik Transjakarta, dan membeli bensin. Sistem pembayaran dengan autodebet ini hanya berlaku bagi UKM binaan. Sementara untuk UKM non binaan, dapat membeli dengan menggunakan uang cash.

"Kita harapkan pembayaran sistem ini dapat dilakukan seterusnya dan di wilayah lainnya. Saya dengar di Jakarta Pusat juga akan menggunakan sistem ini," kata Andi.

Ada dua jenis lapak untuk para pedagang, yang disiapkan para pemberi CSR. Andi menjelaskan, PKL binaan mendapat tenda putih kerucut, sementara PKL non-binaan mendapatkan gerobak.  Menurut Andi, ke- 414 UKM itu tidak dikenai biaya sewa maupun retribusi kebersihan.

Ia menargetkan sebanyak 10.000 pengunjung menghadiri Kaki Lima Night Market itu. Untuk antisipasi kemacetan, Dinas Koperasi UKM DKI telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI dan Kepolisian.

Untuk para pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, pihak panitia telah menyediakan beberapa titik lokasi parkir. Antara lain di Lapangan IRTI, Silang Monas Timur, dan Silang Monas Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com