Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bercita-cita Jalan di Jakarta Bisa untuk "Ngebut"

Kompas.com - 08/10/2013, 18:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meyakini pembangunan sejumlah moda transportasi seperti mass rapid transit (MRT) dan monorel di Jakarta dapat mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi. Jika masyarakat beralih ke transportasi massal, Jokowi membayangkan jalanan di DKI akan lebih nyaman digunakan.

"Kira-kira bisa dipakai untuk ngebut-lah," canda Jokowi di sela-sela blusukan di Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (8/10/2013).

Jokowi pun menjelaskan urut-urutan pembangunan moda transportasi yang rencananya akan dilanjutkan dengan penerapan program pengendalian kemacetan, seperti electronic road pricing atau ERP, ganjil-genap, serta pajak parkir tinggi.

Pada 10 Oktober 2013 mendatang, peletakan batu pertama pembangunan MRT akan dimulai. Pengerjaan MRT dibagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya, tiga konstruksi sipil di bawah tanah (underground), yaitu Jalan Sisimangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia, tiga konstruksi sipil layang di Lebak Bulus hingga Al Azhar, dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock.

Sementara enam hari berselang, yakni 16 Oktober 2013, peletakan batu pertama pembangunan monorel akan dimulai. Monorel terdiri dari dua rute, yakni green line dan blue line. Rute green line akan sepanjang 14,5 km membentang dari Kuningan-Asia Afrika-Karet,kemudian kembali ke Kuningan. Sementara blue line akan dibangun sepanjang 9,7 km yang membentang dari Kampung Melayu-Taman Anggrek dengan tambahan jalurnya ke Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta-dan Puri Indah.

MRT, kata Jokowi, diperkirakan rampung sekitar enam tahun, sedangkan monorel hanya tiga tahun. "Pembangunan MRT dan monorel saya kira akan kelihatan itu jalan di Jakarta seperti apa," ujarnya.

Terlebih lagi, akhir tahun 2013 hingga awal 2014 mendatang, sebanyak 1.000 bus sedang dan 700 bus transjakarta akan mulai beroperasi. Dia yakin, jalan di Ibu Kota akan lebih manusiawi.

"Kemudian, nanti kalau masih diperlukan lagi, pajak progresif akan kita naikkan, genap ganjil dan ERP kita laksanakan. Pasti akan kelihatan hasilnya jalanan di Jakarta bisa dipakai ngebut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com