Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Setuju Air Keras Tak Dijual Bebas

Kompas.com - 09/10/2013, 17:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyetujui adanya aturan soal peredaran air keras di Jakarta. Peraturan tersebut dilatarbelakangi tindak kekerasan yang menggunakan air keras pada beberapa kasus kriminal yang terjadi di kawasan DKI. Ia menyiratkan penjualan air keras memang tak seharusnya bebas seperti saat ini.

"Kalau seperti itu memang harus ada pengaturannya," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Namun, pria yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, perlu perhitungan soal wacana pengaturan peredaran air keras ke dalam produk peraturan gubernur DKI (pergub).

"Kalau buat pergub, peraturannya gampang, tapi yang harus itu kalkulasi seperti itu, kontrolnya seperti apa. Tapi, ini masukan yang bagus," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, pengaturan peredaran air keras tidak perlu sampai berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Pengaturannya cukup dari dinas energi dan perindustrian serta dinas koperasi UMKM dan perdagangan.

Seperti diketahui, aksi penyiraman air keras terjadi tiga kali dalam beberapa bulan terakhir. Brigadir Sugito Aritonang, anggota Polsek Johar Baru, menjadi korban saat tawuran antarwarga di Gang Intan dan Gang Topaz RW 1 dan RW 2 terjadi di Johar Baru, Minggu (15/9/2013), sekitar pukul 22.00.  

Beberapa minggu kemudian, aksi kekerasan dengan menyiramkan air keras juga terjadi di sebuah angkutan umum. Pelaku penyiraman adalah RN (18) alias Tompel, siswa kelas III sebuah SMK. Tompel melakukan aksinya di dalam bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol.

Peristiwa penyiraman terjadi lagi di kawasan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Terduga pelaku penyiraman ialah RHL alias Riki Halim (23). Ditengarai, penyiraman Riki terhadap mantan kekasihnya, AL (19), tersebut bermotif asmara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com