Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Sebagian Jakarta-Bekasi Alami Pemadaman

Kompas.com - 09/10/2013, 22:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Sebagian pelanggan PT PLN (Persero) di wilayah Jakarta Timur dan Bekasi mengalami pemadaman listrik sekitar pukul 21.00 WIB.

Berdasarkan pantauan, Rabu (9/10/2013), wilayah pemadaman mencakup Taman Mini, Lubang Buaya, dan Setu di Jakarta Timur, serta Jatiwarna, Hankam Raya, dan Jatimelati di Bekasi.

Ade, warga Taman Mini, Jakarta Timur, mengatakan, pemadaman terjadi sejak pukul 21.00 WIB. "Semua rumah di sekitar sini mati lampu," katanya.

Sementara Maya, warga Jatimelati, mengatakan, listrik padam saat dirinya sedang mengajari anaknya yang akan mengikuti ujian tengah semester pada pekan ini.

"Ketika lagi belajar, lampu mati. Terpaksa berhenti belajarnya," ujarnya.

Belum diperoleh informasi dari PLN mengenai penyebab pemadaman.

Tepat pada Rabu (2/10/2013) pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB, pemadaman listrik juga terjadi di sebagian wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akibat salah satu trafo di GITET 500 kV Cawang terbakar.

Akibatnya, lima gardu induk (GI) dengan total daya 263 MW, yakni Taman Rasuna yang menyalurkan beban listrik 41 MW, Duren Tiga 74 MW, Mampang Baru 106 MW, Abadi Guna Papan 23 MW, dan Danayasa 19 MW mengalami pemadaman.

PLN langsung melakukan manuver beban IBT-2 ke IBT-1 Cawang dan ditambah subsistem kelistrikan Priok, Jakarta Utara.

Kurang dari dua jam atau tepatnya pukul 21.45 WIB beban padam sudah normal lagi dan daerah yang mengalami pemadaman menyala kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com