Tidak hanya tiga program di atas, Jokowi juga telah menormalisasi 12 waduk pengendali banjir di Jakarta. Di antaranya adalah Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, Waduk Pondok Labu.
Dari 12 waduk tersebut, hanya Pluit serta Ria Rio yang mengharuskan merelokasi warga terlebih dahulu sebelum melaksanakan normalisasi. "Kita harap pengerukan yang sekarang dilakukan sudah mampu memfungsikan lagi waduk yang sudah puluhan tahun tidak disentuh," ujar Jokowi.
Terakhir, program yang dipaparkan Jokowi adalah pemasangan CCTV di 130 rumah pompa DKI yang langsung tersambung ke kantornya. Dengan demikian, Jokowi dapat sewaktu-waktu memantau kondisi pompa penyedot dan bisa mengambil keputusan lapangan secara cepat dan tepat.
Pemprov DKI juga membentuk Satuan Tugas Banjir yang terdiri dari lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan dan dinas-dinas lainnya.
"Satgas banjir itu untuk merespon aduan masyarakat, misalnya kalinya banyak endapan, laporan genangan air di jalan dan sebagainya agar kita segera meresponnya dengan cepat," ujar Manggas.
Musim hujan di akhir 2013 ini, tepat satu tahun Jokowi memimpin Ibu Kota, dapat menjadi ujian berat baginya. Berhasil atau tidaknya Jokowi melewati ujian tersebut, ditentukan banyaknya atau sedikitnya titik banjir di Jakarta.
Meski, di akhir-akhir pemaparan, Jokowi sempat berseloroh. "Jangan harap banjir bisa dapat selesai begitu sa ja. Balik lagi ke cerita Wali Kota Rotterdam, butuh berapa lama mereka atasi banjir? 200 tahun," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.