Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bekerja Bersama Jokowi-Ahok Lebih Menantang"

Kompas.com - 11/10/2013, 07:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sekejap, PT Jakarta Propertindo menjadi pembicaraan banyak orang. Jarang ada yang mengenal salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu sebelum Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memberikan setumpuk tanggung jawab.

Tidak hanya mengurus properti, Jokowi-Ahok menambah lingkup kerja dengan instruksi agar Jakpro juga mengurus soal air bersih dan telekomunikasi.

Budi Karya Sumadi, merupakan orang yang ditunjuk untuk menahkodai PT Jakpro ke depannya. Berbekal dasar pengetahuan tentang arsitektur di Universitas Gajah Mada dan lebih dari lebih dari 20 tahun sebagai arsitek di PT Jaya Properti, pria yang sejak tahun 2004 hingga pertengahan 2013 menjadi Presiden Direktur Ancol itu seakan mendapat tantangan baru dalam sejarah hidupnya.

Tak melulu soal properti, Budi harus menjangkau pengetahuan lain tentang air dan telekomunikasi. Ingin tahu bagaimana sesulit apa situasi PT Jak pro saat dia masuk menjadi nahkoda? Bagaimana mengatasi kendala-kendala di Jakpro? Dan apa rencana-rencana yang akan dilakukan?

Berikut petikan wawancara Kompas.com dengan pria kelahiran 18 Desember 1956 tersebut:

Apa sebenarnya tugas dan fungsi PT Jakarta Propertindo?

PT. Jakarta Propertindo adalah sub-holding bagi BUMD bidang properti milik Pemerintah Pemprov DKI Jakarta. Status sub-holding disandang sejak 15 Desember 2000, ketika PT Pembangunan Pluit Jaya diubah menjadi PT Jakarta Propertindo.

PT Pembangunan Pluit Jaya sendiri didirikan sejak September 1997 saat menerima aset-aset dari eks Badan Pengelola Lingkungan (BPL) yang sudah eksis sejak tahun 1960-an. PT Jakarta Propertindo dikelola secara profesional dan berorientasi bisnis.

Perusahaan ini memiliki pengalaman dan landasan kuat di bidang properti, baik dari segi manajemen, aset maupun sumber daya manusia yang handal, profesional dan berintegritas tinggi.

Bagaimana rasanya setelah lebih dari 20 tahun bekerja di sektor pariwisata, kemudian pindah ke sektor properti seperti Jakpro?

Memang, saya mendapatkan tantangan dari Pak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menata agar Jakpro lebih baik lagi. Sejauh ini, bekerja bersama beliau-beliau itu memang sangat menantang. Karena di Jakpro, saya tidak hanya mengurusi soal properti, tapi juga soal pengelolaan air bersih. Saya harus membuka pengetahuan baru lagi untuk mengerjakan itu. Tentunya, saya juga menyusun tim untuk melaksanakan tugas-tugas.

Apakah ada perbedaan antara mengurus Ancol dengan mengurus PT Jakpro?

Sebenarnya kalau namanya bekerja, sama saja. Tapi memang di Jakpro tantangannya lebih banyak. Kita tidak mengerjakan satu sektor saja tapi juga pengelolaan air bersih, SPBG, telekomunikasi.

Saya pun dituntut untuk membuat tim baru untuk mengerjakan hal-hal baru itu. Itu tantangannya, saya harus mengembangkan diri saya, termasuk tim saya yang umurnya masih muda-muda. Sebenarnya tak terlalu sulit, yang penting kita semangat saja.

Apa prospek besar bapak terhadap PT Jakpro?

BUMD itu mesti punya peran bukan hanya pada Pemda, tapi peran sosial juga kita emban. Ingat, BUMD bukan semata komersial, tapi juga punya tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat. Nah, dukungan Jokowi-Ahok kepada kita membuat kita (Jakpro) menjadi entitas yang membanggakan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com