Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Istiqlal Antisipasi Rusuh di Hari Kurban

Kompas.com - 13/10/2013, 15:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Masjid Istiqlal akan menggunakan tinta yang biasa digunakan untuk pemilu pada saat pembagian hewan kurban nanti. Penggunaan tinta tersebut guna mengantisipasi warga yang telah menerima daging kurban untuk mengantre kembali.

"Jadi nanti setelah mereka (masyarakat) mendapat daging, mereka harus mencelupkan jarinya ke tinta," kata Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Mubarok, saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (13/10/2013).

Mubarok menjelaskan, BPPMI akan menggunakan sistem penukaran kupon bagi masyarakat yang ingin mendapatkan daging kurban. Kupon tersebut akan dibagikan ketika proses pemotongan hewan kurban telah selesai dibagikan. Masyarakat yang akan mengantre daging kurban dipersilakan menunggu di pintu masuk Al Fatah yang berlokasi di seberangan Gereja Kathedral.

Di lokasi tersebut, panitia akan menyediakan 100 kursi yang dapat digunakan masyarakat untuk mengantre. Kemudian, setelah pengemasan daging kurban selesai, masyarakat dapat menukar kupon itu dengan daging kurban. Setelah menerima, mereka diminta mencelupkan salah satu jarinya ke dalam wadah yang berisi tinta.

Rencananya, hewan kurban akan mulai dipotong pada Selasa (15/10/2013) sekitar pukul 15.00 WIB. Proses pemotongan hingga pengemasan daging kurban diprediksi baru akan selesai keesokan harinya, Rabu (16/10/2013) sekitar pukul 05.00 WIB.

Mubarok mengungkapkan, setidaknya ada sekitar enam ribu kupon yang akan dibagikan BPPMI kepada masyarakat. Namun, jumlah tersebut dapat saja berkurang atau bertambah tergantung dari jumlah hewan kurban yang akan disembelih nantinya.

BPPMI telah bekerja sama dengan Rumah Pemotongan Hewan Pulo Gadung untuk proses pemotongan hewan kurban tersebut. Menurut Mubarok, pihaknya telah lama bekerja sama dengan rumah pemotongan hewan supaya higienitas daging hewan kurban yang dipotong tetap terjaga.

"Ada 40 orang dari rumah pemotongan hewan itu yang akan memotong hewan kurban nanti," katanya.

Untuk mengamankan proses pembagian hewan kurban, BPPMI akan menerjunkan sekitar 40-50 orang pengamanan dalam Masjid Istiqlal. Selain itu, BPPMI telah bekerja sama dengan aparat kepolisian dari Polsek Sawah Besar, Satpol PP, dan TNI untuk pengamanan pembagian daging kurban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com