"Pekerjaan loading dan unloading barang hanya di malam hari saja," ujar Pristono setelah peresmian kelanjutan pembangunan proyek Monorel di Jalan Setiabudi, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Sementara pada siang hari, lanjut Pristono, pembangunan tetap dilanjutkan. Hanya saja, pembangunan tidak akan berkaitan dengan mobilitas alat-alat berat. Pembangunan fokus di fondasi saja.
Pristono menyadari pembangunan fondasi awal monorel akan memakan badan jalan. Namun, menurutnya, hal itu tak sampai harus membuat rekayasa lalu lintas. Titik-titik tersebut hanya akan diberikan pagar seng konstruksi agar lebar jalan bisa diketahui jelas.
"Untuk bangun transportasi massal, di masyarakat memang ada konsekuensinya. Kita harap para pengguna jalan juga mau bersabar," ujarnya.
Proyek monorel yang sempat mangkrak sejak tahun 2007 ini dipastikan akan dilanjutkan pembangunannya pada 2013 ini. Pembangunan proyek dengan nilai investasi Rp 15 triliun itu mulai dibangun di tepi Jalan Setiabudi, samping Tugu 66, Jakarta Selatan.
Monorel memiliki dua jalur, green line dan blue line. Jalur green line memiliki panjang 14,3 kilometer dengan 16 stasiun mulai dari Palmerah-Kuningan-Sudirman. Jalur green line diperkirakan rampung tiga tahun. Adapun jalur blue line memliki panjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun mulai dari Kampung Melayu-Grogol. Jalur ini rampung selama empat tahun.
Perhitungan sementara, satu rangkaian monorel dapat mengangkut 300.000 penumpang pada tahun 2016. Jumlah itu secara bertahap akan ditambah hingga 600.000 di hingga tahun 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.